Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, June 6, 2013

8 Mei : Beata Katarina dari St. Agustinus

Katarina dilahirkan pada tanggal 3 Mei 1632 di sebuah desa kecil di Perancis. Ia dibaptis pada hari itu juga. Keluarga Katarina adalah keluarga Katolik yang saleh. Kakek dan neneknya memberikan teladan terutama dalam ketulusan mereka merawat orang-orang miskin. Katarina menyaksikan dengan mata terbelalak sementara neneknya mengajak seorang pengemis cacat masuk ke dalam rumah mereka. Neneknya itu mempersilakan sang pengemis mandi, memberinya pakaian bersih serta menyediakan hidangan lezat. Ketika Katarina dan kakek neneknya duduk bersama sekeliling perapian malam itu, mereka mendaraskan doa Bapa Kami keras-keras. Mereka mengucap syukur kepada Tuhan atas segala berkat-Nya.

Karena tidak tersedia rumah sakit di kota mereka yang kecil, orang-orang sakit dirawat hingga sembuh kembali di rumah kakek nenek Katarina. Katarina mulai

Monday, June 3, 2013

7 Mei : Beata Rosa Venerini

Beata Rosa dilahirkan di Viterbo, Italia, pada tahun 1656. Ayahnya seorang dokter. Ia masuk biara, tetapi setelah beberapa bulan memutuskan untuk pulang ke rumah. Ayahnya meninggal dunia dan ia merasa bertanggung jawab untuk merawat ibunya yang janda.

Rose, yang memilih untuk tetap hidup selibat, mengenali kemampuan dirinya dalam memimpin. Ia mengumpulkan perempuan-perempuan muda di sekitarnya. Mereka berdoa rosario bersama di sore hari. Sementara mereka saling mengenal satu sama lain, Rosa menjadi sadar akan betapa sedikitnya yang diketahui kaum muda mengenai iman mereka. Pada tahun 1685, Rosa dengan dibantu dua orang teman membuka sebuah sekolah gratis untuk para gadis. Para orangtua yang mengirimkan puteri mereka ke sana amat puas dengan mutu dan lingkungan pendidikan. Rosa adalah seorang pendidik yang berbakat. Lebih dari itu, ia dapat mendidik yang lain untuk mengajar. Pada tahun 1692, Kardinal Barbarigo mengundang Rosa ke keuskupannya. Beliau menghendaki Rosa mengorganisir

Friday, May 10, 2013

6 Mei : Beato Francois de Montmorency Laval

Beato Francois adalah uskup pertama Quebec City, Canada. Ia dilahirkan pada tahun 1623 di sebuah kota kecil di Perancis. Ia mendapatkan pendidikan Katolik yang baik. Ia melanjutkan belajar di Yesuit dan lalu pergi ke Paris guna menyelesaikan persiapannya ke jenjang imamat. Pada bulan Mei 1647 Francois ditahbiskan sebagai imam dan pada tanggal 8 Desember 1658 ditahbiskan sebagai uskup. Pada tahun 1659 ia tiba di New France.

Uskup Laval memiliki semangat misioner yang tinggi. Terlebih lagi, ia memiliki keberanian untuk memikul tugas tanggung jawab yang berat. Ia dipercaya untuk mengorganisir Gereja di Canada yang masih merupakan daerah misi. Uskup Laval meminta para misionaris Yesuit untuk melayani penduduk setempat. Ia membentuk paroki-paroki baru bagi umat Katolik

5 Mei : St. Yudit dari Prussia

St Yudit hidup pada abad ketigabelas. Ia dilahirkan di Thuringia, sekarang terletak di Jerman tengah. Ia ingin mengamalkan hidupnya seturut teladan St Elizabeth dari Hungaria yang dimaklumkan kudus pada tahun 1235. Pada masa Yudit, banyak perempuan Kristiani terinspirasi oleh teladan hidup St Elizabeth.

Ketika usianya limabelas tahun, Yudit dinikahkan dengan seorang pemuda bangsawan yang kaya. Yudit berusaha menjadi seorang isteri Kristiani yang baik. Ia teristimewa murah hati kepada orang-orang miskin. Suaminya seorang yang baik, tetapi ia puas dengan gaya hidup orang berada. Ia mengharapkan isterinya

4 Mei : Beata Marie-Leonie Paradis

Elodie Paradis dilahirkan di desa L'Acadie di Quebec, Canada pada tanggal 12 Mei 1840. Orangtuanya miskin, namun mereka adalah orang-orang Katolik yang saleh. Mereka mencintai gadis kecil mereka. Ketika Elodie berusia sembilan tahun, orangtuanya memutuskan untuk mengirimkannya ke sebuah sekolah asrama. Mereka menginginkan puteri mereka mendapatkan pendidikan yang baik. Suster-suster Notre Dame dengan hangat menyambut murid baru mereka. Elodi senang tinggal di asrama, meski ia dan keluarganya sungguh saling merindukan satu sama lain.

Bapak Paradis bekerja keras mengusahakan penggilingan. Tetapi masa-masa itu sungguh sulit dan penggilingan tidak memberikan hasil yang cukup untuk menopang hidup isteri dan anak-anaknya. Ia mendengar kabar-kabar yang menjanjikan

3 Mei : St. Filipus & St. Yakobus

St. Filipus, RasulSt. Yakobus MudaKedua orang kudus ini termasuk dalam kedua belas rasul Yesus. Filipus merupakan salah seorang dari para rasul-Nya yang pertama. Ia dilahirkan di Betsaida, di wilayah Galilea. Tuhan Yesus bertemu dengannya dan berkata, “Ikutlah Aku!” Filipus sangat bersukacita bersama Yesus. Ia ingin membagikan sukacitanya itu kepada sahabatnya, Natanael. “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,” kata Filipus, “yaitu Yesus dari Nazaret.” Natanael tidak ikut bergembira. Nazaret hanyalah sebuah kota kecil, dan bukannya suatu kota besar dan penting seperti Yerusalem. Jadi, kata Natanael, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Tetapi, Filipus tidak marah mendengar jawaban

2 Mei : St. Atanasius

St. AtanasiusAtanasius dilahirkan sekitar tahun 297 di Alexandria, Mesir. Ia membaktikan seluruh hidupnya untuk membuktikan bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Hal ini amat penting, karena sekelompok orang yang disebut Arian menyangkalnya. Sebelum ia menjadi seorang imam, Atanasius telah banyak membaca buku tentang iman. Oleh sebab itulah dengan mudah ia dapat menunjukkan kelemahan-kelemahan ajaran bidaah Arian.

Atanasius ditahbiskan sebagai Uskup Agung Alexandria ketika usianya masih belum tiga puluh tahun. Selama empat puluh enam tahun, ia menjadi seorang gembala yang menggembalakan umatnya

1 Mei : St. Yosef, Pekerja

St. Yusuf, tukang kayu & Kanak-kanak YesusIni merupakan pesta St. Yosef yang kedua dalam kalender perayaan Gereja. Kita juga merayakan pesta St. Yosef pada tanggal 19 Maret yang lalu. St. Yosef adalah santo yang teramat penting. Ia suami Bunda Maria dan bapa asuh Yesus.

Pada hari ini kita merayakan pengabdiannya sebagai seorang pekerja. St. Yosef seorang tukang kayu yang bekerja dengan giat di bengkel kecilnya. Ia mengajarkan kepada kita bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu penting artinya. Dengan bekerja kita menyumbangkan karya serta pelayanan kita kepada keluarga dan masyarakat. Lebih dari itu, sebagai seorang Kristen, kita sadar bahwa pekerjaan kita adalah cermin dari diri kita sendiri. Sebab itulah hendaknya kita mengerjakan pekerjaan kita dengan rajin dan tekun.

Tuesday, April 30, 2013

30 April : St. Pius V

St. Paus Pius VPaus yang kudus ini dilahirkan di Italia pada tahun 1504. Ia dibaptis dengan nama Antonius Ghislieri. Antonius sungguh ingin menjadi seorang imam, tetapi tampaknya angan-angannya itu tidak akan pernah menjadi kenyataan. Orangtuanya miskin. Mereka tidak punya cukup uang untuk menyekolahkannya. Suatu hari, dua orang imam Dominikan datang ke rumahnya dan bertemu dengan Antonius. Para imam itu amat suka kepadanya hingga mereka bersedia mengurus pendidikannya. Demikianlah, pada usia empat belas tahun, Antonius bergabung dalam Ordo Dominikan. Ia memilih nama “Mikhael”. Setelah menamatkan studinya, ia ditahbiskan sebagai imam. Kemudian ia ditahbiskan pula sebagai uskup dan kardinal.

Dengan gagah berani ia mempertahankan ajaran-ajaran Gereja dari mereka yang berusaha menentangnya. Ia senantiasa hidup dengan bermatiraga. Ketika usianya

29 April : St. Katarina dari Siena

St. Katarina dari SienaSt. Katarina dilahirkan pada tahun 1347. Santa yang termashyur ini adalah pelindung Italia, tanah airnya. Katarina adalah anak bungsu dalam keluarga yang dikaruniai dua puluh lima anak. Ayah dan ibunya menghendaki agar ia menikah dan hidup bahagia. Tetapi, Katarina hanya ingin menjadi seorang biarawati. Untuk menyatakan tekadnya, ia memotong rambutnya yang panjang dan indah. Ia ingin menjadikan dirinya tidak menarik. Orangtuanya amat jengkel dan seringkali memarahinya. Mereka juga menghukumnya dengan memberinya pekerjaan rumah tangga yang paling berat. Tetapi Katarina pantang menyerah. Pada akhirnya, orangtuanya berhenti menentangnya.

St. Katarina seorang yang amat jujur dan terus terang di hadapan Yesus. Suatu ketika ia bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?” Yesus menjawab, “Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku

28 April : St. Petrus Chanel

St. Petrus ChanelSt. Petrus Chanel dilahirkan dekat Belley, Perancis pada tahun 1803. Sejak berumur tujuh tahun, ia menggembalakan kawanan domba ayahnya. Meskipun miskin, ia seorang anak yang cerdas dan saleh. Suatu hari, seorang imam paroki yang baik hati berjumpa dengannya. Imam begitu terkesan padanya hingga ia meminta ijin dari orangtuanya agar diperbolehkan menyediakan pendidikan bagi Petrus. Di sekolahnya, dan kelak di seminari, Petrus belajar dengan tekun. Ketika telah ditahbiskan sebagai imam, ia ditugaskan di sebuah paroki di mana hanya ada sedikit umat Katolik yang masih mengamalkan imannya. Pastor Chanel seorang pendoa. Ia baik hati serta lemah lembut pada setiap orang. Hanya dalam waktu tiga tahun, terjadi perubahan besar di paroki. Banyak orang kembali mengasihi Yesus dan Gereja-Nya dengan segenap hati.

St. Petrus sangat ingin menjadi seorang misionaris. Ia bergabung dengan ordo religius Serikat Maria (Misionaris-misionaris Maria). Ia berharap agar diutus untuk

27 April : St. Zita

St. Zita dikenal sebagai santa pelindung para pembantu rumah tangga. Ia dilahirkan di dusun Monte Sagrati, Italia, pada tahun 1218. Orangtuanya sangat saleh dan membesarkan Zita dengan cinta kasih Kristiani. Merupakan tradisi pada waktu itu bahwa keluarga-keluarga miskin akan mengirimkan anak-anak gadis mereka kepada keluarga-keluarga yang terpercaya, yang mampu mempekerjakan mereka. Para gadis itu akan tinggal dalam keluarga tersebut untuk beberapa waktu lamanya dan dipekerjakan untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga. Zita pergi bekerja di rumah keluarga Fatinelli di Lucca ketika usianya dua belas tahun.

Bapak dan Ibu Fatinelli adalah orang yang baik, mereka memiliki beberapa pekerja. Zita senang dapat bekerja dan mengirimkan upahnya kepada orangtuanya. Ia

26 April : St. Radbertus

St Radbertus hidup pada abad kesembilan di Perancis. Tak seorang pun tahu siapa orangtuanya. Mereka meninggalkan bayi mereka yang baru dilahirkan di depan pintu Biara Notre Dame. Para biarawati mengasihi dan merawat sang bayi. Mereka menamainya Radbertus. Ketika sudah cukup besar untuk belajar, Radbertus dikirimkan kepada para biawaran St Petrus yang tak jauh dari sana untuk dididik.

Radbertus senang belajar dan teristimewa menaruh minat pada sastra Latin. Setelah dewasa, ia hidup tenang sebagai ilmuwan. Ia tetap seorang awam selama beberapa tahun. Kemudian ia merasakan panggilan untuk menjadi seorang biarawan. Ia

25 April : St. Markus, Pengarang Injil

St. Markus, Pengarang InjilMarkus hidup pada jaman Yesus. Ia bukan salah seorang dari kedua belas rasul Kristus, melainkan saudara sepupu St. Barnabas, rasul. Markus menjadi terkenal karena ia menulis satu dari keempat Injil. Sebab itu ia disebut pengarang Injil. Injil Markus cukup singkat, tetapi memberi banyak keterangan terperinci yang tidak terdapat dalam Injil lainnya. Ketika masih muda, Markus pergi bersama dua rasul besar, Paulus dan Barnabas, dalam suatu perjalanan kerasulan untuk mewartakan ajaran Yesus pada bangsa-bangsa lain. Tetapi, sebelum perjalanan berakhir, tampaknya Markus berselisih dengan St. Paulus. Markus mendadak kembali ke Yerusalem. Paulus dan Markus akhirnya dapat mengatasi perselisihan mereka. Malahan, dari penjara di Roma, Paulus menulis agar Markus datang untuk menghibur serta membantunya.

24 April : St. Fidelis dari Sigmaringen

S. Fidelis dari SigmaringenNamanya ialah Mark Rey. Ia dilahirkan di Jerman pada tahun 1578. Mark menuntut ilmu di Universitas Freigburg yang termashyur untuk menjadi seorang pengacara. Semasa masih mahasiswa, ia sering mengunjungi mereka yang sakit dan yang miskin. Setiap hari ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa. Saudaranya memutuskan untuk menjadi seorang imam Fransiskan Kapusin. Sebaliknya, Mark menamatkan kuliahnya dan menjadi seorang pengacara terkenal.

Mark seringkali membela perkara kaum miskin yang tidak memiliki uang untuk membayar. Oleh sebab itulah ia dijuluki, “Pengacara Orang Miskin.” Karena Mark seorang yang jujur, ia menjadi muak dengan ketidakjujuran yang terjadi dalam pengadilan. Ia memutuskan untuk mengikuti jejak saudaranya dan menjadi seorang imam. Mark menerima jubahnya dan memilih nama Fidelis, yang berarti “setia.”

23 April : St. Georgius

S. GeorgiusSt. Georgius biasa digambarkan sedang membunuh seekor naga untuk menyelamatkan seorang perempuan cantik. Naga melambangkan kejahatan. Perempuan melambangkan kebenaran Allah yang kudus. St. Georgius membunuh sang naga sebab ia telah memenangkan pertarungan melawan iblis.

Tidak banyak yang diketahui mengenai St. Georgius kecuali bahwa ia seorang martir. Ia adalah seorang prajurit dalam bala tentara Diocletian, seorang kaisar kafir. Diocletian amat benci pada umat Kristiani. Ia membunuh setiap orang Kristen yang dijumpainya.

Dikisahkan bahwa St. Georgius adalah salah seorang prajurit kesayangan Diocletian. Ketika Georgius menjadi seorang Kristen, ia menghadap kaisar dan mengecamnya

22 April : St. Soter dan St. Caius

St Soter adalah seorang paus di masa silam pada masa pemerintahan kaisar-kaisar Romawi. Ia adalah seorang bapa sejati bagi segenap umat Kristiani. Ia memberikan banyak pertolongan kepada mereka yang miskin. Ia memberikan perhatian istimewa kepada mereka yang dijatuhi hukuman kerja paksa di pertambangan-pertambangan berbahaya. Mereka dikirimkan ke sana sebab mereka tak hendak menyangkal iman kepada Yesus. Orang-orang Kristen yang gagah berani ini senantiasa kelaparan. Mereka juga hanya diijinkan untuk beristirahat sebentar saja. Orang-orang Kristen lainnya dibelenggu dalam penjara-penjara. Paus Soter melakukan segala yang mungkin dapat ia lakukan demi menghibur dan menolong mereka.

St Soter juga membantu umat Kristen yang jauh dari Roma. Paus yang kudus ini sungguh seorang pengkhotbah yang ulung. Segenap umat Kristiani senang

21 April : St. Anselmus

Anselmus dilahirkan di Italia utara pada tahun 1033. Dari rumahnya ia dapat melihat pegunungan Alpen. Ketika usianya lima belas tahun, Anselmus mencoba masuk biara di Italia. Tetapi, ayahnya menentangnya. Kemudian Anselmus jatuh sakit. Tak lama sesudah ia sembuh, ibunya meninggal dunia. Anselmus masih muda, ia juga kaya dan pandai. Segera saja ia melupakan niatnya untuk melayani Tuhan. Ia mulai hanya berpikir untuk bersenang-senang.

Tetapi, beberapa waktu kemudian, Anselmus menjadi bosan dengan cara hidupnya. Ia ingin sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih berguna. Ia pergi ke Perancis mengunjungi Abbas (= pemimpin biara) Lanfranc yang kudus dari biara Bec yang terkenal. Anselmus menjadi sahabat karib Lanfranc dan sang abbas menghantarnya kepada Tuhan. Ia juga membantu Anselmus dalam mengambil keputusan menjadi seorang biarawan Benediktin. Pada waktu itu Anselmus berusia dua puluh tujuh tahun.

20 April : St. Agnes dari Montepulciano

St. Agnes dilahirkan dekat kota Montepulciano, Italia, pada tahun 1268. Ketika usianya baru sembilan tahun, ia memohon kepada ayah ibunya untuk diijinkan tinggal di biara dekat tempat tinggal mereka. Agnes amat senang bersama para biarawati. Mereka melewatkan hidup mereka dalam doa dan ketenangan. Mereka bekerja keras juga. Meskipun Agnes masih muda, ia mengerti mengapa para biarawati itu bisa hidup dan berdoa dengan baik. Sebab, mereka ingin bersatu dengan Yesus.

Tahun-tahun berlalu. St. Agnes melewati masa novisiat. Ia seorang biarawati yang baik sehingga para biarawati lainnya senang dengan kehadirannya. Agnes berdoa dengan sepenuh hati. Ia memberikan teladan yang baik kepada para biarawati. Beberapa gadis datang untuk bergabung bersama mereka. Agnes dan para biarawati itu termasuk dalam Ordo Para Pengkhotbah, yang biasa disebut Dominikan.

19 April : Beato James Duckett

James Duckett adalah seorang Inggris yang hidup dalam masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Pemuda James magang pada sebuah percetakan di London. Karena pekerjaannya inilah ia mengenal sebuah buku berjudul Pondasi Kokoh Agama Katolik. Ia mempelajarinya dengan seksama dan yakin bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang benar. Pada masa itu, di Inggris umat Katolik mengalami penganiayaan. James memutuskan bahwa bagaimanapun ia tetap ingin menjadi seorang Katolik dan siap menanggung segala konsekuensinya. Pemimpin ibadah di gerejanya yang terdahulu datang mencarinya sebab James adalah seorang yang tekun ke gereja. Tetapi James tidak mau kembali. Dua kali untuk masa yang singkat ia dijebloskan ke dalam penjara karena ketegaran hatinya itu. Dua kali majikannya menengahi dan membebaskannya. Tetapi kemudian sang majikan meminta James untuk mencari pekerjan di tempat lain.

18 April : Beata Maria dari Inkarnasi

B. Maria dari InkarnasiBarbara dilahirkan di Perancis pada tahun 1566. Ia menikah dengan Petrus Acarie ketika usianya tujuh belas tahun. Barbara dan suaminya mencintai iman Katolik mereka dan mengamalkannya dalam hidup sehari-hari. Pasangan tersebut dikaruniai enam orang anak dan keluarga mereka hidup bahagia. Barbara berusaha menjadi seorang isteri dan ibu yang baik. Keluarganya belajar dari Barbara bagaimana mencintai doa dan melakukan karya belas kasih. Suatu ketika, suaminya secara tidak adil dituduh melakukan suatu kejahatan. Barbara sendiri datang menyelamatkannya. Ia pergi ke pengadilan, dan seorang diri saja, berhasil membuktikan bahwa suaminya tidak bersalah.

Meskipun Barbara sibuk dengan urusan keluarganya sendiri, tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk memberi makan mereka yang kelaparan. Ia mengajarkan

17 April : St. Stephen Harding

Stephen adalah seorang pemuda Inggris yang hidup pada abad keduabelas. Ia adalah seorang murid cemerlang yang suka belajar. Stephen teristimewa menaruh minat pada sastra. Ia bersungguh-sungguh mengenai hidup dan bedoa setiap hari. Suatu ketika Stephen dan temannya berjalan kaki berziarah ke Roma. Sekembalinya, Stephen bergabung dengan kelompok biarawan yang amat miskin dan kudus. Para biarawan ini berdoa, berpuasa dan bekerja keras. Demikianlah cara mereka mengungkapkan kasih mereka kepada Tuhan. Stephen memperhatikan bagaimana bahagianya mereka. Abbas mereka adalah seorang santo, yakni St Robertus.

Sejenak lamanya, Stephen melayani Tuhan dengan penuh sukacita bersama mereka. Namun, sedikit demi sedikit para biarawan tak lagi hendak hidup keras seperti itu.

16 April : St. Benediktus Yoseph Labre

S. Benediktus Yoseph LabreOrang kudus dari Perancis yang dilahirkan pada tahun 1748 ini menempuh jalan hidup yang aneh. Ia adalah putera seorang pemilik toko dan memperoleh pendidikan dari pamannya, seorang imam. Ketika imam yang baik itu meninggal dunia, Benediktus berusaha masuk biara. Tetapi, ia ditolak karena masih terlalu muda. Benediktus kemudian mencoba masuk biara lainnya. Ia menyukai kehidupan doa dan mati raga. Namun, ketika ia masuk biara, Benediktus menjadi kurus dan lemah. Maka, dinasehatkan kepadanya agar ia pulang ke rumah dan hidup sebagai seorang Kristen yang baik. Benediktus pulang dan perlahan-lahan kesehatannya pulih kembali. Ia berdoa mohon bantuan Tuhan. Kemudian Benediktus merasa bahwa Tuhan telah menjawab doanya. Ia akan menjadi seorang peziarah, seorang yang mengadakan perjalanan suci dengan berdoa dan bermati raga. Sebagai peziarah, Benediktus akan mengunjungi tempat-tempat suci yang termashyur di Eropa.

14 April : St. Lidwina

Lidwina artinya “penderitaan.” Lidwina seorang gadis Belanda. Ia dilahirkan pada tahun 1380 dan wafat pada tahun 1433. Ketika umurnya lima belas tahun, Lidwina mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Mungkin saja ia akan menjadi seorang biarawati kelak. Tetapi, suatu siang, terjadi peristiwa yang akan mengubah seluruh hidupnya.

Lidwina pergi bermain sepatu luncur bersama teman-temannya. Salah seorang dari mereka secara tak sengaja menabraknya. Lidwina terpelanting keras ke atas es dan

13 April : St. Martin I

St Martin adalah seorang imam Roma yang memiliki reputasi sebagai seorang yang berpendidikan dan kudus. Ia menjadi paus pada bulan Juli 649. Ketika orang memperdebatkan kebenaran-kebenaran mengenai Yesus, Paus Martin mengadakan pertemuan para uskup. Pertemuan ini disebut Konsili Lateran. Dalam konsili diterangkan secara jelas apa yang kita yakini mengenai kebenaran-kebenaran iman. Namun demikian, sebagian umat Kristiani tidak puas mengenainya. Paus Martin tahu bahwa penjelasan-penjelasan konsili benar adanya. Adalah tugasnya sebagai seorang paus untuk mengajarkan kebenaran kepada umat.

Beberapa penguasa tidak menghargai apa yang dilakukan Paus Martin. Salah seorang di antaranya adalah Kaisar Konstans II dari Konstantinopel. Ia mengirim

12 April : St. Yoseph Moscati

St. Yoseph MoscatiKematian saudara laki-lakinya meninggalkan kesan mendalam dalam diri Yoseph. Ia bertanya pada Yesus dalam Ekaristi dan juga pada Bunda Maria mengapa itu harus terjadi. Penderitaan haruslah membawa hikmah. Yoseph segera menyadari akan pentingnya tenaga ahli dalam bidang kesehatan. Dan yang terpenting, ia menyadari bahwa dalam kehidupan ini kita berziarah menuju kehidupan kekal. Tergantung pada kita apakah kita mau menolong serta melayani orang lain selama kita dalam perjalanan. Yoseph bertanya-tanya dan berdoa apakah yang harus ia lakukan dalam hidupnya. Ia memutuskan bahwa ia ingin menolong orang lain dengan membantu menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Yoseph ingin menjadi seorang dokter.

11 April : St. Stanislaus

St. StanislausSt. Stanislaus dilahirkan dekat Cracow, Polandia pada tahun 1030. Kedua orangtuanya telah berdoa tiga puluh tahun lamanya agar dikarunia seorang anak. Ketika Stanislaus lahir, mereka mempersembahkannya kepada Tuhan oleh sebab mereka amat bersyukur. Ketika dewasa, Stanislaus belajar di Paris, Perancis. Sesudah orangtuanya meninggal dunia, ia memberikan semua harta milik yang diwariskan orangtuanya kepada fakir miskin. Kemudian ia menjadi seorang imam.

Pada tahun 1072, Stanislaus ditahbiskan sebagai Uskup Cracow. (Sebelum menjadi paus, Yohanes Paulus II juga adalah Uskup Cracow, beberapa abad kemudian). Uskup Stanislaus sangat dicintai umatnya. Mereka terutama sekali menghargai caranya memberikan perhatian kepada kaum miskin, para janda dan anak-anak yatim piatu. Seringkali ia sendiri turun tangan melayani mereka.    

10 April : Beato Antonius Neyrot

Antonius dilahirkan di Italia utara pada abad kelimabelas. Ia menggabungkan diri dalam Ordo Dominikan di Florence, Italia. Pemimpin biara pada masa itu adalah seorang santo, yakni St Antoninus. Santo Antoninus membawa pengaruh besar pada B Antonius.

Broeder Antonius tengah berlayar dari Naples ke Sicily ketika perompak menaklukkan kapal. Antonius dibawa ke Tunis dan dijual sebagai budak. Ia berhasil mendapatkan pembebasan, namun meninggalkan Gereja. Ia menyangkal iman akan Yesus dan meninggalkan panggilan religius. Ia menerima Al Quran sebagai Kitab Sucinya. Selama beberapa bulan ia hidup sebagai seorang muslim. Ia juga menikah.

Sementara itu, pemimpin biara Dominikan, St Antoninus, wafat. Peristiwa ini mengguncang Antonius. Tampaknya suatu malam Antonius mendapatkan semacam mimpi. St Antoninus menampakkan diri kepadanya. Percakapan di antara kedua

9 April : St. Waltrudis

Waltrudis dilahirkan di Belgia pada abad ketujuh. Ibunya, ayahnya serta saudarinya, semuanya telah dinyatakan kudus pula. Waltrudis tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik jelita. Meskipun pada saat bersenang-senang, ia selalu mempunyai cara untuk memberikan kritik membangun kepada orang lain. Beberapa pemuda ingin menikahinya. Pada masa itu, orangtualah yang memilihkan suami bagi puteri mereka. Orangtuanya memilih Pangeran Madelgarius. Tidak ada yang lebih tepat selain dia, sebab ia kelak dinyatakan kudus juga. Ia adalah St. Vincentius Madelgarius. Pasangan tersebut dikaruniai empat orang anak. Menakjubkan, semuanya juga telah dinyatakan kudus!

St. Waltrudis merasa bahagia sebab Tuhan memberinya sebuah keluarga yang luar biasa. Tetapi, ia harus banyak menderita juga sepanjang hidupnya. Perempuan-perempuan yang iri hati menyebarkan gosip-gosip yang amat jahat mengenainya.

7 April : St. Yohanes Baptista de la Salle

St. Yohanes Baptista de la SalleSt. Yohanes Baptista de la Salle dilahirkan di Rheims, Perancis pada tanggal 30 April 1651. Orangtuanya berasal dari kalangan bangsawan. Yohanes biasa hidup mewah. Namun demikian, ia seorang anak yang saleh pula. Ia sangat mengasihi Yesus dan Gereja-Nya. Ia sedang belajar untuk menjadi seorang imam ketika kedua orangtuanya meninggal dunia. Ia harus meninggalkan seminari dan pulang ke rumah untuk mengasuh adik-adiknya. Sementara ia mengajar serta mendidik mereka, ia sendiri tetap terus belajar. Adik-adiknya tumbuh menjadi pemuda-pemuda yang baik. Ketika pendidikan mereka sudah selesai, Yohanes Baptista ditahbiskan sebagai imam.

Pada masa itu, kaum bangsawan seperti keluarga Pastor de la Salle, mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang baik. Tetapi, rakyat jelata tetap

6 April : Beato Notker

Biarawan Benediktin ini semasa kecilnya sering sakit-sakitan. Ia juga gagap bicara sepanjang hidupnya. Notker bertekad agar cacatnya itu janganlah menjadi penghalang baginya. Karena tekadnya yang kuat, Notker menjadi seorang yang lebih menyenangkan dari sebelumnya.

Ia dan dua orang sahabatnya, Tutilo dan Radpert, adalah biarawan yang selalu riang gembira. Mereka bertiga saling menguatkan dalam panggilan mereka di biara Santo Gallen di Swiss. Cinta mereka pada Tuhan dan juga cinta mereka pada musik menjadikan mereka bersahabat karib.

5 April : St. Vincentius Ferrer

St. Vincentius Ferrer St. Vincentius Ferrer adalah seorang pahlawan Kristen yang amat mengagumkan. Ia dilahirkan di Valencia, Spanyol pada tahun 1350. Ia berdevosi secara khusus kepada Santa Perawan Maria. Apabila orang berbicara tentang Bunda Maria, ia merasa sangat bahagia. Ketika berusia tujuh belas tahun, Vincentius masuk Ordo Santo Dominikus. Ia seorang yang sangat pandai dan berhasil baik dalam studinya. Vincentius juga seorang yang tampan, tetapi ia tidak pernah sombong ataupun tinggi hati atas semua kelebihan yang dimilikinya.

Pada mulanya, Pastor Vincentius mengajar di berbagai perguruan tinggi. Kemudian ia menjadi seorang pengkhotbah yang termashyur. Ordo Santo Dominikus disebut juga Ordo Para Pengkhotbah. Selama dua puluh tahun, Pastor Vincentius berkhotbah di

4 April : St. Isidorus

St. Isidorus dari SevilleSt. Isidorus dilahirkan pada tahun 556. Dua orang kakaknya, Leander dan Fulgentius, adalah uskup dan santo juga. Saudari mereka, Florentina, seorang biarawati dan santa juga. Keluarga Isidorus kemungkinan berasal dari Romawi. Kelak Isidorus ditahbiskan sebagai uskup kota Seville, Spanyol. Dari sanalah ia memberikan pengaruh besar terhadap Gereja pada jamannya. Isidorus menjadi Uskup Seville selama tiga puluh tujuh tahun. Selama masa itu, ia melanjutkan karya uskup sebelumnya, yaitu St. Leander, kakaknya. Kedua kakak-beradik ini mempertobatkan penganut bidaah Visigoth dan membawa mereka ke pangkuan Gereja Katolik.

Pada masa kecilnya, Isidorus memperoleh pendidikan yang amat baik. Kakak-kakaknya bertanggung jawab atas pendidikannya. Ia dibimbing oleh Leander.

Wednesday, April 3, 2013

3 April : St. Richard dari Chichester

St. Richard dilahirkan di Inggris pada tahun 1197. Ia dan saudaranya menjadi yatim piatu sejak Richard masih kecil. Saudaranya memiliki beberapa tanah pertanian. Richard berhenti sekolah agar dapat membantu kakaknya menyelamatkan sawahnya dari kehancuran. Richard bekerja demikian giat hingga kakaknya yang penuh rasa terima kasih hendak memberikan tanah pertanian itu kepadanya. Tetapi, Richard tidak mau menerimanya. Ia juga memilih untuk tidak menikah, sebab ia ingin pergi belajar di perguruan tinggi untuk memperoleh pendidikan yang baik. Ia tahu bahwa karena uangnya hanya sedikit, ia akan harus bekerja keras untuk membiayai hidup dan sekolahnya.

Richard belajar di Universitas Oxford. Kemudian, ia memperoleh kedudukan penting di universitas. St. Edmund, yang adalah uskup agung Canterbury, memberinya tugas dan tanggung jawab dalam keuskupannya. Ketika St. Edmund wafat, St. Richard

2 April : St. Fransiskus dari Paola

St. Fransiskus dari PaolaSt. Fransiskus dilahirkan di sebuah dusun kecil di Paola, Italia sekitar tahun 1416. Orangtuanya miskin, tetapi bersahaja dan kudus. Mereka mohon bantuan doa St. Fransiskus dari Asisi agar dikaruniai seorang putera. Ketika ia akhirnya dilahirkan, ia diberi nama Fransiskus. Anak itu tumbuh besar dan pergi ke sekolah di mana para pengajarnya adalah imam-imam Fransiskan. Di sanalah Fransiskus belajar membaca. Ketika berusia limabelas tahun, seijin orangtuanya, Fransiskus tinggal di sebuah gua. Ia ingin menjadi seorang pertapa dan melewatkan hidupnya hanya bersama Tuhan saja.

Ketika usianya duapuluh tahun, pemuda-pemuda lain ikut bergabung dengannya. St. Fransiskus meninggalkan gua kediamannya. Penduduk kota Paola membangun sebuah gereja dan juga biara untuk Fransiskus dan para pengikutnya. Ia menyebut ordo religiusnya yang baru dengan nama “Minims”. “Minims” artinya “yang terkecil dari semuanya.”

1 April : St. Hugo dari Grenoble

St. Hugo dilahirkan pada tahun 1052 di Perancis. Ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang tinggi dan tampan, lemah lembut serta penuh sopan santun. Meskipun ia senantiasa mendambakan untuk hidup bagi Tuhan sebagai seorang rahib, ia diberi kedudukan penting yang lain. Ia ditahbiskan sebagai imam dan kemudian sebagai uskup.

Sebagai seorang uskup, Hugo segera meluruskan kebiasaan-kebiasaan dosa sebagian orang dalam keuskupannya. Ia menetapkan rencana-rencana yang bijak, namun bukan itu saja yang ia lakukan. Guna memperoleh belas kasihan Tuhan bagi umatnya, St. Hugo berdoa dengan segenap hati. Ia melakukan mati raga yang keras. Dalam waktu singkat, banyak orang berbalik menjadi saleh dan taat. Hanya sebagian orang dari kaum bangsawan saja yang masih terus menentangnya.

Sunday, March 17, 2013

31 Maret : Beata Joan dari Toulouse

B. Joan dari ToulousePada tahun 1240, beberapa biarawan Karmelit dari Palestina mendirikan sebuah biara di Toulouse, Perancis. Imam Karmelit yang termasyhur, St. Simon Stock, singgah di Toulouse duapuluh lima tahun kemudian. Seorang wanita saleh mohon bertemu dengannya. Wanita tersebut memperkenalkan diri hanya sebagai Joan. Dengan sungguh-sungguh ia bertanya kepada imam, “Bolehkah saya bergabung dengan Ordo Karmelit sebagai awam?” St. Simon Stock adalah pemimpin ordo. Ia mempunyai wewenang untuk mengabulkan permohonan Joan. Ia mengatakan “ya”. Joan menjadi anggota ordo ketiga (awam) yang pertama. Ia menerima jubah Ordo Karmelit. Di hadapan St. Simon Stock, Joan mengucapkan prasetia kemurnian kekal.

Joan melanjutkan kehidupannya yang tenang serta bersahaja di rumahnya sendiri. Ia

30 Maret : St. Yohanes Klimaks

Tangga KesempurnaanSt. Yohanes dilahirkan di Palestina pada abad ketujuh. Kemungkinan besar ia adalah murid dari St. Gregorius dari Nazianze. St. Yohanes mempunyai masa depan gemilang untuk menjadi seorang guru termashyur, namun demikian ia memutuskan untuk melayani Tuhan dengan segenap hatinya. Ia masuk biara di Gunung Sinai ketika usianya enambelas tahun. Kemudian, ia pergi untuk hidup seorang diri saja selama empatpuluh tahun. Ia mempergunakan seluruh waktunya untuk berdoa dan membaca riwayat para kudus.

Pada mulanya, St. Yohanes dicobai oleh iblis. Ia merasakan segala jenis nafsu jahat yang menggodanya untuk jatuh dalam dosa. Tetapi, Yohanes mengandalkan Yesus dan berdoa lebih khusuk dari sebelumnya. Sehingga, godaan-godaan itu tidak

29 Maret : St. Jonas dan Barachisius

Raja Sapor dari Persia berkuasa pada abad keempat. Ia membenci umat Kristiani dan menganiaya mereka dengan keji. Ia menghancurkan gereja-gereja dan biara-biara. Dua orang bersaudara bernama Jonas dan Barachisius mendengar kabar mengenai penganiayaan ini dan bahwa banyak umat Kristiani dijatuhi hukuman mati.

Keduanya memutuskan untuk pergi menolong dan menyemangati mereka untuk tetap setia pada Kristus. Jonas dan Barachisius sadar benar bahwa mereka, juga, dapat tertangkap. Namun hal itu tak menghalangi mereka. Hati mereka terlalu dipenuhi kasih bagi sesama sehingga nyaris tak ada ruang untuk memikirkan diri sendiri.

28 Maret : St. Tutilo

Tutilo hidup di akhir abad kesembilan dan awal abad kesepuluh. Ia mendapatkan pendidikan di Biara Benediktine Saint-Gall. Dua teman sekelasnya telah digeari “beato”. Ketiga orang ini menjadi biarawan di biara di mana mereka mengenyam pendidikan.

St Tutilo adalah seorang dengan banyak bakat. Ia seorang penyair, pelukis potret, pematung, orator dan arsitek. Ia juga seorang ahli mesin. Bakatnya yang terutama adalah musik. Ia dapat memainkan semua alat musik yang dipergunakan para

27 Maret : St. Yohanes dari Mesir

St. Yohanes dari Mesir adalah seorang yang merindukan untuk hidup sendiri bersama Tuhan saja, yang kelak menjadi salah seorang dari para pertapa terkenal di masanya. St. Yohanes dari Mesir dilahirkan sekitar tahun 304. Tidak banyak yang diketahui tentang masa mudanya, kecuali bahwa ia belajar ketrampilan seorang tukang kayu. Ketika usianya duapuluh lima tahun, Yohanes memutuskan untuk meninggalkan segala urusan duniawi dan mempergunakan seluruh hidupnya untuk berdoa serta bermatiraga demi Tuhan. Ia kemudian menjadi salah seorang dari para pertapa padang gurun yang terkenal pada masa itu.

26 Maret : St. Ludger

St. LudgerSt. Ludger dilahirkan di Eropa utara pada abad kedelapan. Setelah belajar dengan tekun selama beberapa tahun, ia ditahbiskan sebagai imam. Ludger melakukan perjalanan hingga jauh untuk mewartakan Kabar Gembira. Ia amat gembira dapat membagikan apa yang telah ia ketahui tentang Tuhan kepada siapa saja yang mendengarkannya. Orang-orang kafir bertobat dan umat Kristiani memulai cara hidup yang jauh lebih baik. St. Ludger mendirikan banyak gereja serta biara.

Kemudian sekonyong-konyong bangsa barbar yang disebut Saxon menyerang negerinya serta menghalau semua imam. Tampaknya segala kerja keras St. Ludger akan menjadi sia-sia. Tetapi, ia pantang menyerah. Pertama-tama St. Ludger mencari tempat yang aman bagi para muridnya. Kemudian ia pergi ke Roma untuk memohon petunjuk dari Bapa Suci mengenai apa yang harus ia lakukan.

24 Maret : Beato Didakus Yoseph

Beato Didakus YosephBeato Didakus Yoseph dilahirkan pada tanggal 29 Maret tahun 1743 di Cadiz, Spanyol. Ia dibaptis dengan nama Yoseph Fransiskus. Kedua orangtuanya taat beragama serta saleh. Mereka amat senang apabila putera kecil mereka membangun sebuah altar serta menghiasinya. Yoseph kecil akan berlutut dan berdoa kepada Yesus, Bunda Maria dan St. Yosef.

Ketika Yoseph sudah cukup besar, ia belajar menjadi pelayan altar di gereja Fransiskan Kapusin dekat rumahnya. Yoseph belajar mencintai Misa. Ia biasa bangun pagi-pagi benar agar dapat tiba di gereja setiap pagi menunggu pintu-pintu gereja dibuka. Tak pernah sekali pun ia absen. Salah seorang dari para imam atau broeder Kapusin memberinya sebuah buku tentang kisah hidup para santo Kapusin. Yoseph

Friday, March 15, 2013

23 Maret : St. Turibius dari Mongrovejo

Turibius dilahirkan pada tahun 1538 di Leon, Spanyol. Ia menjadi seorang professor di sebuah universitas dan kemudian menjadi seorang hakim yang terkenal. Ia adalah seorang Kristiani yang baik, terkenal sebagai seorang yang jujur dan bijak. Suatu hal luar biasa yang terjadi atasnya mengubah seluruh hidupnya. Turibius diminta untuk menjadi Uskup Agung Lima, Peru. Pertama-tama, ia bukanlah seorang imam. Kedua, Peru terletak jauh di Amerika Selatan. Ini terjadi karena Lima membutuhkan seorang uskup agung. Banyak orang dalam Gereja yakin bahwa Turibius memiliki kualitas untuk posisi terpercaya macam itu. Turibius memohon dengan sangat agar dibebaskan dari kehormatan tersebut. Tetapi, ketika ia menyadari kondisi penduduk pribumi Peru yang amat mengenaskan, ia tak dapat menolak. Ia ingin menolong mereka dan membawa mereka kepada iman. Akhirnya, St Turibius ditahbiskan dan berangkat ke Peru.

22 Maret : St. Deogratias

Kota Kartago di Afrika ditaklukkan oleh pasukan barbar pada tahun 439. Penakluk mereka adalah kaum Vandal. Kaum Vandal menangkap uskup dan para imam serta menempatkan mereka dalam sebuah rakit tua yang besar, lalu menghanyutkannya ke lautan. Sungguh ajaib, mereka berhasil tiba di pelabuhan Naples dan diselamatkan. Tetapi, kota yang mereka tinggalkan tidak lagi memiliki seorang uskup selama empatbelas tahun lamanya. Kaisar Valentinian di Roma meminta kepada Genseric, pemimpin kaum Vandal, untuk mengijinkan seorang uskup lain ditahbiskan bagi Kartago. Genseric setuju dan seorang imam muda dari kota itu dipilih. Imam tersebut disegani oleh para penakluk serta dicintai oleh umat Kristiani. Namanya dalam bahasa Latin adalah “Deogratias,” yang berarti “syukur kepada Allah.” Uskup Deogratias berkarya demi iman serta kesejahteraan seluruh penduduk Kartago.

21 Maret : St. Serapion

Serapion hidup di Mesir pada abad keempat. Jaman itu adalah masa-masa cemerlang bagi Gereja dan bagi St Serapion. Sebagai pemuda, ia mengenyam pendidikan yang baik dalam teologi Kristen dan pelajaran sekuler. Beberapa waktu lamanya ia memimpin sebuah sekolah Kristen terkenal di Alexandria yang mengajarkan iman. Kemudian Serapion pegi ke padang gurun dan menjadi seorang biarawan. Ia bertemu dengan seorang pertapa terkenal, St Antonius dari Mesir. Serapion berjuang keras untuk belajar darinya dan meneladaninya. Ketika meninggal, Antonius mewariskan bagi Serapion salah satu jubahnya, yang disimpan baik oleh Serapion sepanjang hidupnya.

20 Maret : St. Cuthbert

St. Cuthbert hidup di Inggris pada abad ketujuh. Ia seorang bocah penggembala miskin  yang sangat suka bermain bersama teman-temannya. Ia seorang yang ulung dalam bermain. Salah seorang temannya mencacinya oleh sebab ia terlalu amat suka bermain. Sesungguhnya, teman bermainnya itu mengucapkan kata-kata yang tampaknya bukan berasal dari dirinya sendiri. Katanya, “Cuthbert, bagaimana mungkin engkau menghabiskan waktumu dengan bermain-main saja, padahal engkau telah dipilih untuk menjadi seorang imam dan seorang uskup?” Cuthbert amat terperanjat, dan juga amat terkesan. Ia bertanya-tanya apakah sungguh kelak ia akan menjadi seorang imam dan seorang uskup.

Pada bulan Agustus tahun 651, Cuthbert yang saat itu berusia limabelas tahun memperoleh suatu pengalaman rohani. Ia melihat langit yang hitam pekat. Tiba-tiba,

19 Maret : St. Yosef

St. Yusuf dengan Kanak-Kanak Yesus St. Yosef adalah seorang santo besar. Ia adalah bapa asuh Yesus dan suami Santa Perawan Maria. Yosef memperoleh hak istimewa untuk merawat Putra Allah sendiri, Yesus, serta BundaNya, Maria. Yosef seorang yang miskin sepanjang hidupnya. Ia harus bekerja keras dalam bengkel tukang kayunya, tetapi ia tidak berkeberatan. Ia bahagia dapat bekerja bagi keluarga kecilnya. Ia amat mengasihi Yesus dan Maria.

Apa pun yang Tuhan ingin ia lakukan, St. Yosef segera melaksanakannya, tak peduli betapa sulit hal tersebut. Ia seorang yang rendah hati serta tulus hati, lemah lembut serta bijaksana. Yesus dan Maria mengasihinya serta taat kepadanya sebab Tuhan telah menjadikannya kepala rumah tangga mereka. Betapa bahagianya St. Yosef

18 Maret : St. Sirilus dari Yerusalem

St. Sirilus dari YerusalemSirilus dilahirkan sekitar tahun 315 pada saat dimulainya suatu masa baru bagi umat Kristiani. Sebelum masa itu, Gereja mengalami penganiayaan hebat oleh para kaisar. Ribuan umat Kristiani wafat sebagai martir. Pada tahun 315, Kaisar Konstantin mengakui agama Kristen sebagai agama resmi. Hal tersebut memang mengagumkan, tetapi bukanlah akhir dari segala masalah. Sesungguhnya, tahun-tahun setelah Dekrit 315 itu, umat Kristiani menghadapi suatu kesulitan baru. Terjadi kebimbangan tentang apa yang dipercayai serta tidak dipercayai umat Kristiani. Muncul berbagai aliran ajaran sesat yang disebut “bidaah”. Banyak imam serta uskup menjadi pembela ajaran-ajaran Gereja yang gagah berani. Salah seorang di antara mereka adalah Uskup Sirilus dari Yerusalem.

Thursday, March 14, 2013

17 Maret : St. Patrick

St. PatrickSt. Patrick dilahirkan pada abad ke lima di Inggris. Orangtuanya adalah orang Romawi. Ketika Patrick berusia enambelas tahun, ia diculik oleh para bajak laut dan dibawa ke Irlandia. Di sana, ia dijual sebagai budak belian. Majikannya menyuruh Patrick untuk menjaga kawanan ternaknya di pegunungan. Patrick hanya mendapatkan sedikit makanan dan pakaian. Namun demikian, ia memelihara kawanan ternaknya itu dengan baik, dalam hujan, badai maupun salju. Patrick merasa amat kesepian seorang diri di pegunungan, seringkali ia datang untuk berbicara kepada Yesus dan Bunda Maria dalam doa. Hidup terasa berat dan tidak adil baginya. Semakin lama semakin bertambah kuatlah kepercayaan Patrick kepada Tuhan.

16 Maret : Beato Torello

Torello dilahirkan pada tahun 1202 di Poppi, Italia. Hidupnya semasa kanak-kanak di desa biasa-biasa saja. Tetapi, setelah ayahnya meninggal dunia, Torello mulai mengubah seluruh cara hidupnya. Ia bergaul dengan teman-teman yang suka mabuk. Mereka bukannya bekerja, malahan berkeliaran di kota sepanjang hari. Torello menyukai teman-teman barunya ini dan berusaha keras mendapatkan pengakuan mereka.

Suatu hari, ketika ia sedang bermain olahraga di tempat terbuka, seekor ayam jago terbang turun dari tempatnya bertengger dan mendarat di lengan Torello. Si jago lalu

15 Maret : St. Zakharia

Zakharia adalah seorang biarawan Benediktin dari Yunani yang hidup pada abad kedelapan. Ia diangkat menjadi kardinal dan kemudian paus. Pada waktu itu, terjadi peperangan di seluruh negeri Italia. Paus St Zakharia mengusahakan perdamaian dan menyelamatkan rakyat dari perang yang mengerikan. Terkadang, ia menanggung resiko kehilangan nyawa dalam melakukannya.

Karena orang kudus kita begitu lembut dan baik hati, para pemimpin bersedia melakukan apa yang dimintanya. Bahkan bagi para musuh, ia siap sedia membantu dan memperlakukan mereka sebaik mungkin. Ia tak pernah menuntut balas pada mereka. Ketika Paus

14 Maret : St. Matilda

St. MatildaSt. Matilda dilahirkan sekitar tahun 895, sebagai putri dari seorang bangsawan Jerman. Ketika masih muda usianya, orangtuanya telah mengatur pernikahan baginya dengan seorang bangsawan bernama Henry. Segera setelah mereka menikah, Henry menjadi raja Jerman. Sebagai ratu, Matilda hidup sederhana dengan meluangkan banyak waktu untuk berdoa. Setiap orang yang melihatnya akan melihat bagaimana lemah lembut serta baik hatinya ia. Ia berperan lebih sebagai ibu daripada sebagai ratu. Ratu suka mengunjungi serta menghibur mereka yang sakit. Ia menolong orang-orang di penjara. Matilda tidak mau memanjakan dirinya oleh karena kedudukannya, melainkan ia berusaha untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan. Raja Henry menyadari bahwa isterinya adalah seorang yang luar biasa. Berulangkali dikatakan raja kepada isterinya bahwa ia menjadi orang yang lebih baik serta menjadi raja yang lebih baik oleh karena Matilda adalah isterinya. Walaupun perkawinan mereka direncanakan oleh orangtua mereka, namun Henry dan Matilda saling mengasihi satu sama lain.

13 Maret : St. Eufrasia

St. Eufrasia dilahirkan pada abad kelima dalam keluarga Kristiani yang amat saleh. Ayahnya, seorang kerabat kaisar, meninggal dunia ketika ia baru berusia satu tahun. Kaisar menjadi wali bagi dia dan ibunya. Ketika Eufrasia berusia tujuh tahun, ibunya membawanya ke Mesir. Di sana mereka tinggal di sebuah rumah yang besar dekat sebuah biara wanita. Eufrasia terpesona dengan cara hidup para biarawati. Ia memohon kepada ibunya agar diijinkan melayani Tuhan dalam biara di mana para biarawati kudus itu tinggal. Ia masih seorang gadis kecil, tetapi ia tidak mau mengubah atau pun melupakan niatnya itu. Tak lama kemudian, ibunya membawa Eufrasia ke biara serta mempercayakan pemeliharaannya kepada pemimpin biara.

12 Maret : St. Fina (Seraphina)

St. FinaFina dilahirkan di sebuah kota kecil di Italia bernama San Geminiano. Pada mulanya, orangtuanya termasuk golongan berada, tetapi kemudian mereka jatuh miskin. Seraphina, atau Fina, begitu ia biasa dipanggil, adalah puteri mereka. Fina seorang gadis manis yang lincah. Ia seorang yang murah hati. Setiap hari Fina menyisihkan sebagian makanannya untuk diberikan kepada seseorang di kotanya yang lebih miskin darinya. Siang hari ia menjahit serta memintal untuk membantu keluarganya membayar hutang-hutang mereka. Malam hari, ia biasa mempergunakan waktunya untuk berdoa lama kepada Yesus dan Maria.

11 Maret : St. Eulogius dari Spanyol

St. Eulogius hidup pada abad kesembilan. Keluarganya terpandang dan ia mendapatkan pendidikan yang baik. Sementara ia belajar dari bahan-bahan pelajarannya, ia belajar juga dari teladan baik para gurunya. Eulogius suka sekali membaca dan mendalami Kitab Suci. Hal ini membantunya mencintai Sabda Tuhan. Ia rindu mewartakan Sabda Tuhan kepada semua orang. Ketika dewasa, ia menjadi seorang imam dan pemimpin suatu sekolah yang terkenal.

Pada masa itu, kaum Muslim telah menaklukkan Spanyol. Mereka menentang kekristenan. Pertama-tama mereka berusaha membuat orang meninggalkan iman mereka. Jika menolak mengubah agama mereka, mereka dijebloskan ke dalam penjara. Sebagian bahkan dibunuh.

Saturday, March 9, 2013

10 Maret : St. Simplisius

St Simplisius dipilih menjadi paus pada tahun 468. Terkadang, tampak baginya, ia sama sekali sendirian dalam upaya meluruskan kejahatan yang merajalela. Para penakluk telah mengambil alih wilayah yang luas. Bahkan Roma sendiri telah diduduki oleh penyerang. Penduduk kelaparan dan miskin. Mereka telah dibebani pajak yang berat dan dirampok oleh para pejabat Romawi sebelumnya. Kemiskinan berkuasa di jalan-jalan dan menghalau segala sukacita. Para penakluk yang baru setidak-tidaknya tidak membebani mereka dengan pajak. Paus Simplisius mengusahakan segala daya upaya guna mengangkat taraf hidup masyarakat dan berkarya demi kebaikan mereka. Ia senantiasa ada di sana bagi mereka, tak peduli betapa kecil upaya yang dirasa dilakukannya. Dan sebab ia seorang yang kudus, ia tak pernah menyerah. Lebih dari sekedar perkataan, ia mengajar melalui teladan hidupnya yang kudus.

9 Maret : St. Fransiska dari Roma

St Fransiska dilahirkan pada tahun 1384. Orangtuanya, Paul Bussa dan Jacobella de' Roffredeschi, adalah bangsawan yang kaya raya, tetapi mereka mengajarkan pada Fransiska untuk menaruh perhatian pada sesama dan mengamalkan hidup Kristiani yang saleh. Ia adalah seorang gadis kecil yang cerdas. Ketika usianya sebelas tahun, Fransiska memberitahukan kepada orangtuanya bahwa ia telah memutuskan untuk menjadi seorang biarawati. Namun, kedua orangtuanya malahan mendorong Fransiska untuk memikirkan hidup perkawinan. Seperti kebiasaan pada masa itu, mereka memilih seorang pemuda yang baik untuk menjadi suami Fransiska. Pemuda itu baru tigabelas tahun usianya.

8 Maret : St. Yohanes a Deo

St. Yohanes a DeoSt. Yohanes dilahirkan di Portugal pada tanggal 8 Maret 1495. Orangtuanya miskin, tetapi mereka adalah orang Kristen yang taat.

Yohanes seorang pemuda yang tidak bisa tenang. Sebentar ia menjadi seorang gembala, sebentar menjadi tentara, dan kemudian menjadi penjaga toko. Ketika dewasa, ia bukanlah seorang yang religius. Ia dan teman-temannya tidak menyadari kehadiran Tuhan. Ketika usianya empatpuluh tahun, Yohanes mulai merasa hampa. Ia merasa sedih akan hidupnya yang telah ia sia-siakan. Di gereja, ia mendengarkan suatu khotbah yang disampaikan oleh seorang misionaris yang kudus, Yohanes dari Avila. Misionaris tersebut memberikan pengaruh yang kuat

7 Maret : St. Perpetua dan St. Felisitas

Perpetua dan Felisitas hidup di Kartago, Afrika Utara, pada abad ketiga. Pada masa itu terjadi penganiayaan yang hebat atas orang-orang Kristen oleh Kaisar Septimus Severus.

Perpetua yang berusia duapuluh dua tahun adalah puteri seorang bangsawan kaya. Semenjak kecilnya ia selalu mendapatkan apa saja yang ia inginkan. Tetapi ia sadar bahwa ia mengasihi Yesus dan iman Kristianinya jauh lebih berharga dari apa pun yang dapat ditawarkan oleh dunia. Oleh karena imannya itulah ia menjadi seorang tahanan yang siap menghadapi hukuman mati.