St
Martin adalah seorang imam Roma yang memiliki reputasi sebagai seorang
yang berpendidikan dan kudus. Ia menjadi paus pada bulan Juli 649.
Ketika orang memperdebatkan kebenaran-kebenaran mengenai Yesus, Paus
Martin mengadakan pertemuan para uskup. Pertemuan ini disebut Konsili
Lateran. Dalam konsili diterangkan secara jelas apa yang kita yakini
mengenai kebenaran-kebenaran iman. Namun demikian, sebagian umat
Kristiani tidak puas mengenainya. Paus Martin tahu bahwa
penjelasan-penjelasan konsili benar adanya. Adalah tugasnya sebagai
seorang paus untuk mengajarkan kebenaran kepada umat.
Beberapa
penguasa tidak menghargai apa yang dilakukan Paus Martin. Salah seorang
di antaranya adalah Kaisar Konstans II dari Konstantinopel. Ia mengirim
prajuritnya ke Roma untuk menangkap Martin dan membawanya ke
Konstantinopel. Demikianlah para prajurit menangkap paus. Mereka
menyergapnya tepat di Katedral Lateran dan menaikkannya ke atas kapal.
Paus Martin jatuh sakit, tetapi mereka tetap melanjutkan penjalanan.
Pada bulan Oktober 653, paus dijebloskan ke dalam penjara di
Konstantinopel selama tiga bulan lamanya. Ia hanya diberi sedikit makan
dan minum setiap harinya. Ia bahkan tak diijinkan membasuh diri. Paus
Martin dihadapkan ke pengadilan, dihinakan di depan umum dan dijatuhi
hukuman mati. Tetapi kemudian ia dikembalikan ke penjara yang sama
selama tiga bulan lamanya. Patriark Paulus dari Konstantinopel
memohonkan pengampunan bagi nyawanya. Jadi, sebagai ganti hukuman mati,
paus dibuang ke pengasingan. Paus Martin dibawa dalam sebuah kapal yang
membawanya menyeberangi Laut Hitam. Pada bulan April 654, kapal mendarat
di semenanjung Rusia yang disebut Crimea.
Paus
Martin mengalami shock hebat akibat penderitaan yang ia alami selama
penahanannya. Ia sendiri menuliskan kisahnya mengenai hari-hari yang
menyedihkan itu. Paus mengatakan bahwa ia merasa teramat sedih telah
dilupakan oleh sanak saudara dan warga Gereja di Roma. Ia tahu bahwa
mereka takut kepada kaisar. Tetapi setidak-tidaknya, demikian katanya,
mereka dapat mengirimkan jagung, minyak dan kebutuhan-kebutuhan pokok
lainnya. Tetapi, itu tidak mereka lakukan. Mereka mengabaikan paus
karena takut.
Pembuangan
paus berlangsung selama dua tahun lamanya. Ia wafat sekitar tahun 656.
Karena penderitaan dahsyat yang dialaminya, Paus Martin dimaklumkan
sebagai martir. Sejauh ini, ia adalah yang terakhir dari para paus yang
dianggap martir.
Dapatkah aku menghargai karunia orang-orang lain dan mengucap syukur atasnya, ataukah aku jatuh ke dalam perangkap iri hati?