Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, January 17, 2013

30 Januari : St. Bathildis

Kisahnya berawal sekitar tahun 630. Seorang gadis Inggris Kristen yang ketakutan, tidak dapat membayangkan apa yang bakal terjadi atas dirinya. Yang ia tahu hanyalah bahwa ia telah diculik dan sekarang berada dalam sebuah kapal bajak laut. Kemanakah ia akan dibawa? Kepada siapakah ia dapat bertanya? Pada akhirnya, kapal tersebut berlabuh dan ia mendengar orang-orang berbicara bahwa mereka telah berada di Perancis. Bathildis segera dijual sebagai seorang budak kepada pengurus rumah tangga istana Raja Clovis.

29 Januari : St. Gildas

Santo kita ini dilahirkan sekitar tahun 500 di Inggris. Sebagai seorang pemuda ia bertekad untuk mempraktekkan gaya hidup mengurbankan diri. Ia melakukan ini guna membantu dirinya sendiri semakin dekat pada Tuhan. Gildas bersungguh-sungguh dengan komitmen Kristianinya. Ia merasa bertanggung jawab untuk berdoa dan berkurban demi silih atas dosa-dosa yang dilakukan orang sejamannya. Ia menulis khotbah-khotbah berusaha meyakinkan orang untuk meninggalkan kejahatan. Ia mendorong mereka untuk menghentikan hidup penuh skandal. Sebab Gildas begitu peduli, tulisan-tulisannya terkadang terasa terlalu kritis. Sesungguhnya, ia tidak bermaksud mengutuk siapapun. Ia memohon orang untuk berbalik kepada Tuhan.

28 Januari : St. Thomas Aquinas

St. Thomas AquinasThomas hidup pada abad ketigabelas. Ia adalah putera dari sebuah keluarga bangsawan di Italia. Thomas seorang yang amat cerdas, tetapi ia tidak pernah menyombongkan kelebihannya itu. Ia tahu bahwa pikirannya itu adalah karunia dari Tuhan. Thomas adalah seorang dari sembilan bersaudara. Orangtuanya berharap agar suatu hari kelak ia menjadi seorang pemimpin biara Benediktin. Kastil keluarganya berada di Rocca Secca, sebelah utara Monte Cassino di mana para biarawan Benediktin tinggal.

27 Januari : St. Angela Merici

St. Angela MericiAngela dilahirkan di sebuah kota kecil di Italia bernama Desenzano, sekitar tahun 1474. Kedua orangtuanya meninggal dunia ketika ia berusia sepuluh tahun. Ia dan satu-satunya saudari perempuan, yang tiga tahun lebih tua usianya, amat sangat saling mengasihi. Seorang paman yang kaya membawa kedua gadis tersebut masuk dalam keluarganya. Masih belum pulih kesedihannya karena kehilangan orangtuanya, Angela kembali terpukul ketika saudarinya juga meninggal dunia.

26 Januari : St. Timotius dan St. Titus

St. TimotiusSelain menjadi orang kudus dan uskup pada masa Gereja Perdana, St. Timotius dan St. Titus memiliki sesuatu yang istimewa. Mereka berdua menerima karunia iman melalui pewartaan St. Paulus.

Timotius dilahirkan di Listra di Asia Kecil. Ibunya adalah seorang Yahudi dan ayahnya bukan. Ketika St. Paulus datang untuk mewartakan Injil di Listra, Timotius, ibu serta neneknya, semuanya menjadi pengikut Kristus. Beberapa tahun kemudian, Paulus kembali lagi ke Listra dan bertemu dengan Timotius yang sudah tumbuh dewasa. Paulus merasa bahwa Timotius dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi seorang pewarta Injil. Paulus mengajaknya bergabung dengannya untuk mewartakan Injil. Jadi demikianlah, Timotius meninggalkan rumah dan keluarganya untuk mengikuti Paulus. Segera juga ia mengalami penderitaan sama seperti yang dialami oleh Paulus. Mereka berdua merasakan sukacita yang besar dalam mewartakan Sabda Tuhan kepada banyak orang.

Friday, January 11, 2013

25 Januari : Pesta Bertobatnya St. Paulus, Rasul

Paulus hidup pada jaman Yesus, tetapi sejauh yang kita ketahui, mereka berdua tidak pernah bertemu muka. Paulus dulunya bernama Saulus. Sebagai seorang pemuda, ia adalah seorang murid agama Ibrani yang amat cerdas. Ketika ia telah lebih dewasa, ia mulai menganiaya para pengikut Yesus.  

Dalam Kisah Para Rasul dalam Kitab Suci, kita dapat membaca kisah tentang pertobatan Saulus yang menakjubkan (Kis Bab 9:1-22). Apa yang terjadi? Suatu hari, Saulus sedang dalam perjalanan ke kota Damsyik untuk menangkap para pengikut Kristus. Tiba-tiba, suatu sinar yang amat terang melingkupi dia. Sementara ia jatuh rebah ke tanah dan menjadi buta, ia mendengar suatu suara yang berkata, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Saulus menjawab, “Siapakah Engkau, Tuhan” Dan suara itu menjawab, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” Saulus amat terperanjat dan bingung. Beberapa saat kemudian ia bertanya, “Apa yang Engkau ingin aku lakukan?” Yesus memintanya untuk melanjutkan perjalanannya ke Damsyik dan disana akan dikatakan kepadanya apa yang harus diperbuatnya.

24 Januari : St. Fransiskus de Sales

Fransiskus dilahirkan di kastil keluarga de Sales di Savoy, Perancis, pada tanggal 21 Agustus 1567. Keluarganya yang kaya membekalinya dengan pendidikan yang tinggi. Pada usia duapuluh empat tahun, Fransiskus telah meraih gelar Doktor Hukum. Ia kembali ke Savoy dan hidup dengan bekerja keras. Tetapi, kelihatannya Fransiskus tidak tertarik pada kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Di hatinya, Fransiskus mendengar adanya suatu panggilan yang terus-menerus datang bagaikan sebuah gema. Tampaknya seperti suatu undangan dari Tuhan baginya untuk menjadi seorang imam. Pada akhirnya, Fransiskus berusaha menceritakan perjuangan batinnya itu kepada keluarga. Ayahnya amatlah kecewa. Ia ingin agar Fransiskus menjadi seorang yang tersohor di seluruh dunia. Dengan pengaruh kuat keluarga pastilah impian itu akan tercapai. Tetapi, Fransiskus bersikeras dan ditahbiskan imam pada tanggal 18 Desember 1593.

23 januari : St. Yohanes Penderma

Yohanes adalah seorang bangsawan Kristiani yang saleh. Ia mempergunakan kekayaan dan kedudukannya untuk membantu kaum miskin papa. Setelah isterinya meningggal dunia, Yohanes menjadi seorang imam dan kemudian uskup. Pada tahun 608, ia diangkat sebagai Patriark Alexandria, Mesir. Apakah yang dapat diharapkan orang dari Yohanes yang sekarang menduduki posisi yang demikian penting? St Yohanes melaksanakan pelayanan barunya yang berfokus pada pemulihan atas perpecahan-perpecahan yang terjadi di antara umat. Ia berketetapan untuk mempraktekkan “belas kasihan tanpa batas”. Hal pertama yang dilakukannya adalah meminta suatu daftar lengkap “para tuannya”. Ketika diminta untuk menjelaskan, yang ia maksudkan dengan tuan adalah kaum miskin. Ketika dihitung, jumlah kaum miskin di Alexandria mencapai 7500 jiwa. Yohanes bertekad untuk menjadi pelindung pribadi mereka.

22 Januari : St. Vinsentius dari Saragossa

St. Vinsensius dari SaragossaVinsentius wafat dimartir di Spanyol pada tahun 304, yaitu tahun yang sama St. Agnes wafat dimartir di Roma. Mereka berdua merupakan korban dari penganiayaan kejam yang dilakukan oleh Kaisar Dacian.

Vinsentius dibesarkan di Saragossa, Spanyol. Ia menerima pendidikan dari Uskup St. Valerius. Bapa Uskup melantik Vinsentius sebagai diakon. Meskipun Vinsentius masih muda, St. Valerius mengenali bakat-bakatnya dan kebaikan hatinya. Uskup Valerius memintanya untuk mewartakan dan mengajarkan tentang Yesus dan Gereja.

Kaisar Dacian menangkap baik Valerius maupun Vinsentius. Ia memenjarakan mereka untuk jangka waktu yang lama. Tetapi, keduanya tidak membiarkan diri berputus asa. Mereka berdua tetap setia kepada Yesus. Kemudian, kaisar mengirim Uskup Valerius ke pembuangan, tetapi Diakon Vinsentius diperintahkannya agar disiksa dengan kejam.

20 Januari : St. Fabianus & St. Sebastianus

St. SebastianusFabianus adalah seorang paus yang wafat sebagai martir pada tahun 250, yaitu pada masa penganiayaan oleh Kaisar Decius. Dalam catatan dikatakan bahwa Fabianus merupakan seorang yang luar biasa, seorang yang dikenal sangat kudus. Dalam sepucuk surat yang ditulis tak lama sesudah kematian Fabianus, St. Siprianus menjelaskan bagaimana Fabianus terpilih sebagai paus. Kelompok yang berkumpul untuk memilih paus menerima suatu tanda nyata bahwa pilihan harus dijatuhkan kepada Fabianus. Ia adalah orang awam pertama yang menjadi paus. Sebagai uskup dan martir, jenasah Fabianus ditempatkan di Basilika St. Sebastianus. Kedua martir ini, St. Fabianus dan St. Sebastianus, dirayakan pestanya pada hari yang sama.

19 Januari : St. Canute

St. Canute adalah seorang raja Denmark yang kuat dan bijak. Ia hidup pada abad kesebelas. Canute seorang atlit yang hebat, seorang penunggang kuda yang cakap, dan seorang jenderal yang mengagumkan.

18 januari : Beata Christina

Beata Christina hidup pada abad keenambelas. Ia dilahirkan di Abruzzi, Italia. Nama baptisnya adalah Matthia. Sementara tumbuh dewasa, Matthia merasakan panggilan untuk hidup dalam doa dan silih. Ia memilih untuk menjadi seorang rubiah. Matthia masuk Biara St Agustinus di Aquila. Ia dipanggil Suster Christina.

17 Januari : St. Antonius dari Mesir

St. Antonius dari MesirSt. Antonius dilahirkan pada tahun 251 di sebuah dusun kecil di Mesir. Ketika usianya duapuluh tahun, kedua orangtuanya meninggal dunia. Mereka mewariskan kepadanya harta warisan yang besar dan menghendaki agar ia bertanggung jawab atas hidup adik perempuannya. Antonius merasakan belas kasihan Tuhan yang berlimpah atasnya dan datang kepada Tuhan dalam doa. Semakin lama semakin peka ia akan penyelenggaraan Tuhan dalam hidupnya. Sekitar enam bulan kemudian, ia mendengar kutipan Sabda Yesus dari Kitab Suci: “Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga.” (Mrk 10:21). Antonius menerima sabda tersebut sebagai sapaan pribadi Tuhan dan jawab-Nya atas doanya mohon bimbingan Tuhan. Ia menjual sebagian besar harta miliknya, menyisakan sedikit saja cukup untuk menunjang hidup adiknya dan dirinya sendiri. Kemudian ia membagi-bagikan uangnya kepada mereka yang membutuhkannya.

16 Januari : St. Berardus, dkk

St. Antonius Padua di hadapan relikwi para martirEnam biarawan Fransiskan menerima tugas dari St. Fransiskus Asisi untuk pergi ke Maroko. Mereka diutus untuk mewartakan iman Kristiani di tengah masyarakat Muslim. Biarawan Berardus, Petrus, Adjutus, Accursio dan Odo melakukan perjalanan dengan kapal laut pada tahun 1219. Maroko terletak di ujung barat laut Afrika. Perjalanan mereka merupakan perjalanan yang panjang serta berbahaya. Kelompok biarawan tersebut tiba di Seville, Spanyol. Segera mereka mulai berkhotbah di jalan-jalan dan di taman-taman kota. Orang memperlakukan mereka seolah-olah mereka gila dan menangkap mereka. Agar tidak dipulangkan kembali ke negerinya, para biarawan mengatakan bahwa mereka ingin bertemu sultan. Jadi, gubernur Seville mengirim mereka ke Maroko.

Thursday, January 10, 2013

15 Januari : St. Paulus, pertapa

St. Paulus, pertapaKetika St. Paulus wafat dalam usianya yang ke seratus tigabelas tahun, tentunya banyak pengalaman hidup yang telah dilaluinya. Pastilah ia merasakan sukacita dan damai luar biasa saat kematiannya. Inilah sebabnya:

Paulus dilahirkan dalam sebuah keluarga Kristen pada tahun 229. Mereka tinggal di Thebes, Mesir. Dengan cara hidup mereka, orangtuanya menunjukkan kepada Paulus bagaimana mencintai Tuhan dan sujud menyembah kepada-Nya dengan segenap hati. Tentulah Paulus merasa sangat sedih kehilangan kedua orangtuanya ketika usianya baru lima belas tahun. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 250, Kaisar Desius mulai melakukan penganiayaan yang kejam terhadap Gereja. Paulus bersembunyi di rumah seorang sahabat, tetapi ia merasa tidak aman. Kakak iparnya mengincar harta warisannya. Sewaktu-waktu dapat saja saudaranya itu mengkhianatinya serta melaporkannya kepada penguasa. Jadi, Paulus melarikan diri ke padang gurun. Ia menemukan gua dengan sebuah pohon palma dan mata air segar di dekatnya. Di sanalah ia menetap. Ia menjalin dahan-dahan palma dan dijadikannya pakaiannya. Ia makan buah-buahan dan minum air segar.

14 Januari : St. Makrina

St. MakrinaPada tanggal 2 Januari kita merayakan pesta cucu dari santa yang pestanya kita rayakan pada hari ini. St. Basilius Agung, yang dilahirkan sekitar tahun 329, berasal dari keluarga para kudus. Makrina (biasa disebut St. Makrina Tua untuk membedakannya dari St. Makrina Muda saudari St. Basilius), ibunda dari ayahnya, adalah salah seorang yang sangat dikasihinya. Tampaknya St. Makrina yang membesarkan St. Basilius. Ketika dewasa, St. Basilius memuji neneknya atas segala hal baik yang telah dilakukan untuknya. Teristimewa, St. Basilius berterimakasih secara terbuka kepadanya oleh karena neneknya itu telah mengajarinya cinta akan iman Kristiani semenjak ia masih kecil betul.

13 Januari : St. Hilarius dari Poitiers

St. Hilarius dari PoitiersPada awal abad kekristenan, masih banyak orang yang belum percaya kepada Tuhan. Mereka percaya bahwa ada banyak allah-allah, yang satu lebih hebat dari yang lain. Orang-orang ini bukan orang-orang jahat; hanya saja mereka belum mengenal Tuhan; mereka masih kafir. Pada tahun 315, Hilarius dilahirkan dalam sebuah keluarga yang demikian di Poitiers, sebuah kota di Perancis. Keluarganya kaya-raya dan termasyhur. Hilarius mendapatkan pendidikan yang baik. Ia menikah dan membina rumah tangga.

12 Januari : St. Margareta Bourgeoys

St. Margareta dilahirkan di Troyes, Perancis, pada tanggal 17 April tahun 1620, tetapi melewatkan sebagian besar dari delapan puluh tahun usianya di Montreal, Kanada. Margareta adalah anak keenam dari duabelas bersaudara. Orangtuanya adalah orang-orang yang saleh. Ketika Margareta berumur sembilan belas tahun, ibunya meninggal dunia. Margareta mengambil alih tugas merawat adik-adiknya. Ayahnya meninggal dunia ketika ia berumur duapuluh tujuh tahun. Adik-adiknya kini telah dewasa dan Margareta berdoa mohon bimbingan Tuhan akan apa yang harus dilakukan dalam hidupnya. Gubernur Montreal, Kanada, mengunjungi Perancis. Ia berusaha mendapatkan guru-guru untuk Dunia Baru. Ia mengajak Margareta datang ke Montreal untuk mengajar di sekolah dan di kelas-kelas agama. Margareta setuju.

11 Januari : St. Theodosius

Theodosius dilahirkan di Asia Kecil pada tahun 423. Sebagai pemuda ia berangkat berziarah ke Tanah Suci. Dikatakan bahwa ia terinspirasi oleh perjalanan iman Abraham sebagaimana dicatat dalam Kitab Kejadian dalam Kitab Suci.

Setelah mengunjungi tempat-tempat suci, ia memutuskan untuk mengamalkan hidup doa. Ia mohon bimbingan dari seorang kudus bernama Longinus. Segera orang menyadari betapa kudus Theodosius sendiri. Banyak orang mohon diperkenankan bergabung dengannya. Mereka juga rindu menjadi biarawan.

10 januari : St. William dari Bourges

St. William berasal dari sebuah keluarga Perancis yang kaya. Sejak masih kanak-kanak, ia tidak suka menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang atau bermalas-malasan. Ia menghabiskan waktunya dengan berdoa setiap hari. Ketika ia bergabung dengan Ordo Cistercian, ia berusaha menjadi seorang biarawan yang baik. Teman-teman biarawan mengaguminya, meskipun ia sendiri tidak berusaha menampilkan kesan yang baik kepada siapa pun.

9 Januari : St. Julianus & St. Basilissa

St. Julianus & St. BasilissaSt. Julianus dan St. Basilissa adalah pasangan suami isteri. Mereka hidup pada awal abad keempat. Cinta akan iman mendorong mereka melakukan sesuatu yang gagah berani: mereka mengubah rumah mereka menjadi sebuah rumah sakit. Dengan demikian, mereka dapat merawat mereka yang sakit dan miskin yang membutuhkan pertolongan mereka.

St. Julianus merawat pasien pria, sementara St. Basilissa merawat pasien perempuan. Pasangan tersebut menemukan Yesus dalam diri orang-orang yang mereka layani. Mereka melakukan apa yang mereka lakukan itu karena cinta, bukan karena uang ataupun maksud-maksud tertentu.

8 Januari : St. Thorfinn

Kisah hidup St. Thorfinn diketahui lama sesudah wafatnya. Ia wafat pada tahun 1285 di sebuah biara di Belgia. Lima puluh tahun kemudian, kuburnya secara tak sengaja dibongkar karena suatu pekerjaan bangunan. Semua orang dikejutkan oleh bau harum yang kuat yang berasal dari peti matinya. Pemimpin biara mulai menyelidiki hal tersebut. Ia mendapatkan seorang biarawan tua, Walter de Muda, yang mengenal Thorfinn. Sesungguhnya, Pastor Walter, yang begitu terkesan oleh kelemahlembutan dan keteguhan iman Thorfinn, telah menulis sebuah puisi tentangnya. Walter menaruh puisinya itu dalam kubur Thorfinn. Para biarawan pergi mencari puisi tersebut. Mereka menemukan perkamen yang tampak baru dan baik keadannya seperti saat diletakkan di sana.

7 Januari : St. Raimundus dari Penyafort

St. Raimundus dari PenyafortRaimundus dilahirkan antara tahun 1175 dan 1180 di sebuah kota kecil dekat Barcelona, Spanyol. Ia bersekolah di sekolah katedral di Barcelona dan menjadi seorang imam. Raimundus menyelesaikan kuliah hukum di Bologna, Italia dan menjadi seorang guru yang terkenal. Ia bergabung dengan Ordo Dominikan pada tahun 1218. Pada tahun 1230, Paus Gregorius IX meminta imam yang penuh pengabdian ini untuk datang ke Roma. Ketika Raimundus tiba, paus memberinya beberapa tugas. Salah satunya adalah mengumpulkan semua surat-surat resmi dari para paus sejak tahun 1150. Raimundus mengumpulkan serta menerbitkan 5 jilid buku. Ia juga ikut ambil bagian dalam menulis hukum Gereja.

6 Januari : St. Andre Bessette

Beato Alfred BessetteAlfred Bessette dilahirkan pada tanggal 9 Agustus 1845, tidak jauh dari Montreal, Kanada. Ia adalah anak kedelapan dari duabelas bersaudara. Ketika Alfred berusia sembilan tahun, ayahnya - seorang penebang kayu - tewas dalam suatu kecelakaan kerja. Tiga tahun kemudian, ibunya meninggal dunia karena TBC, meninggalkan keduabelas anaknya menjadi yatim piatu. Anak-anak itu kemudian harus berpisah dan ditempatkan di keluarga-keluarga yang berbeda. Alfred tinggal bersama paman serta bibinya.

5 Januari : St. Yohanes Neumann

Bukan saja Yohanes Neumann itu seorang yang pendiam, ia juga seorang yang pendek dengan tingginya seratus tujuhpuluh lima senti. Sinar matanya amat lembut dan ia banyak tersenyum.

Yohanes dilahirkan pada tanggal 28 Maret 1811 di Bohemia, sekarang bagian dari Republik Czech. Orangtuanya adalah Filipus dan Agnes Neumann. Yohanes mempunyai empat orang saudari dan seorang saudara kandung. Setelah lulus dari sekolah, Yohanes masuk seminari. Ketika tiba satnya untuk ditahbiskan, Bapa Uskup jatuh sakit. Sesudahnya, tanggal pentahbisannya tidak pernah ditetapkan lagi karena pada saat itu Bohemia sudah memiliki banyak imam. Yohanes membaca tentang karya-karya misi di Amerika Serikat, jadi ia memutuskan untuk pergi ke Amerika agar dapat ditahbiskan. Dengan berjalan kaki ia menempuh hampir seluruh perjalanannya ke Perancis, lalu menumpang kapal yang menuju Eropa.

4 Januari : St. Elizabeth Ann Seton

“Moeder Seton” demikianlah orang mengenalnya ketika ia wafat pada tanggal 4 Januari 1821 di Emmitsburg, Maryland. Suatu perjalanan hidup yang penuh dengan kejutan telah menghantarnya untuk menyandang gelar itu.

3 Januari : Santa Genoveva

Genoveva dilahirkan sekitar tahun 422 di Nanterre, sebuah desa kecil, empat mil jauhnya dari Paris. Ketika masih sangat muda, ia rindu untuk membaktikan hidupnya kepada Yesus. Setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, Genoveva tinggal bersama neneknya. Ia menghabiskan waktunya dengan berdoa setiap hari. Ia menjadi sangat akrab dengan Yesus dan ingin membagikan kebaikan-Nya kepada orang-orang lain juga. Genoveva adalah seorang gadis yang lemah lembut dan murah hati. Dengan caranya sendiri, ia melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi sesama.

2 Januari : St. Basilius Agung & St. Gregorius dari Nazianze

St. Basilius Agung
Basilius dan Gregorius dilahirkan di Asia Kecil pada tahun 330. Sekarang daerah tersebut dikenal dengan nama Turki. Keluarga Basilius: nenek, ayah, ibu, dua saudara serta seorang saudarinya semuanya adalah orang kudus. Sedangkan orangtua Gregorius adalah St. Nonna dan St. Gregorius Tua. Basilius dan Gregorius saling bertemu dan menjadi sahabat karib di sekolah di Athena, Yunani.


Basilius kemudian menjadi seorang guru yang tersohor. Suatu hari, saudarinya yaitu St. Makrina, menyarankan agar ia menjadi seorang biarawan. Basilius mendengarkan nasehat baik saudarinya, pergi ke tempat yang sunyi dan di sana mendirikan biaranya yang pertama. Regula (=peraturan biara) yang ditetapkannya bagi para biarawannya amatlah bijaksana. Biara-biara Gereja Timur masih menerapkannya hingga saat ini.