Kehidupan
Suster Christina sebagai seorang biarawati adalah kehidupan yang
tersembunyi dan sunyi. Tetapi masyarakat Aquila segera mengetahui
keindahan panggilan biarawati ini. Suster Christina dan para biarawati
lainnya mendatangkan banyak berkat bagi mereka melalui hidup bakti dalam
doa. Suster Christina memang tinggal dalam biara tertutup, tetapi ia
amat sadar akan kebutuhan orang-orang miskin di daerahnya. Ia dan para
biarawati lainnya memberikan apa saja yang dapat mereka lakukan bagi
penduduk di sana. Suster Christina juga senantiasa peduli akan salib dan
penderitaan yang ditanggung penduduk. Ia berdoa dan mempersembahkan
matiraga kepada Tuhan bagi intensi-intensi mereka.
Yesus
memberkati Suster Christina dengan karunia ekstasi dan kemampuan untuk
sekali waktu mengetahui hal-hal yang akan datang. Tuhan bahkan
menggunakannya untuk mengadakan mukjizat demi kebaikan yang lain. Ketika
Suster Christina wafat, anak-anak kecil di Aquila melintasi jalanan
sembari menyerukan bahwa biarawati kudus itu telah wafat. Itu terjadi
pada tanggal 18 Januari 1543. Orang banyak berduyun-duyun datang sebagai
ungkapan hormat dan terima kasih sebab ia telah menjadi anugerah bagi
kota mereka.
Meski
kita mungkin tak dapat melihat langsung hasil dari doa-doa kita, hidup
rubiah kudus ini menjadi bukti bagi kita akan betapa berdaya kuasanya
doa.