Kedua
santo Perancis ini adalah kakak-beradik yang hidup pada abad kelima.
Sebagai seorang pemuda, Romanus dikagumi semua orang oleh karena
kebaikan hatinya. Ia memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi seorang
kudus. Karena ia melihat bahwa di dunia amatlah mudah orang melupakan
Tuhan, maka Romanus memutuskan untuk hidup sebagai seorang pertapa.
Terlebih dahulu, ia meminta nasehat dari seorang rahib yang kudus dan
kemudian berangkat. Ia membawa sebuah buku bersamanya, yaitu Hidup Para
Bapa dari Padang Gurun tulisan Cassian. Ia juga membawa serta
benih-benih tanaman dan beberapa peralatan. Dengan perlengkapan
tersebut, Romanus masuk ke dalam hutan di pegunungan Jura antara Swiss
dan Perancis. Ia menemukan sebuah pohon yang amat besar dan tinggal di
bawahnya. Romanus melewatkan waktunya dengan berdoa dan membaca bukunya.
Ia juga menanami serta merawat kebunnya, dengan tenang menikmati alam
sekitarnya. Tak lama kemudian, adiknya - Lupicinus - bergabung
dengannya. Romanus dan Lupicinus amat berbeda kepribadiannya. Romanus
keras terhadap dirinya sendiri. Tetapi, ia lemah lembut dan penuh
pengertian terhadap orang lain. Lupicinus keras serta kasar terhadap
dirinya sendiri dan biasanya demikian juga ia menghadapi orang lain.
Namun demikian, maksudnya baik. Kedua bersaudara itu saling mengerti
satu sama lain dan hidup rukun bersama.
5 ALASAN UNTUK BERDEVOSI JALAN SALIB
8 years ago