Barbatus
dilahirkan di Benevento, Italia, pada tahun 612. Ia diasuh secara
Kristiani dan merupakan seorang anak yang baik dan saleh. Ia memelihara
iman secara serius dan teristimewa amat suka membaca Kitab Suci. Setelah
cukup dewasa, ia ditahbiskan sebagai seorang imam. Kemudian ia
dipercaya sebagai seorang pastor. Akan tetapi, hidupnya sebagai seorang
pastor tidaklah mudah. St Barbatus mendorong umat untuk mengamalkan
hidup yang lebih baik. Ia mengingatkan mereka untuk bertobat dan
menyesali dosa-dosa mereka. Sebagian orang tidak suka diberitahu.
Sebagian orang lainnya menjadi geram. Mereka menganiaya Barbatus dan
pada akhirnya memaksanya pergi.
Imam
muda ini merasa sedih. Ia kembali ke Benevento, kota kelahirannya. Di
sana, ia disambut dengan hangat penuh sukacita. Tetapi, ada
hambatan-hambatan juga di kota itu. Banyak orang yang telah menjadi
Kristen masih menyimpan berhala-berhala kafir di rumah. Mereka merasa
sulit memusnahkan jimat-jimat keberuntungan. Mereka percaya pada
kuasa-kuasa gaib. St Barbatus berkhotbah melawan takhayul yang demikian.
Tetapi, orang tetap bertaut erat pada berhala-berhala palsu. Orang
kudus ini memperingatkan mereka bahwa karena dosa ini, kota mereka akan
diserang oleh para musuh; dan terjadilah demikian.
Sesudah
peristiwa itu, umat menyadari kesalahan mereka dan damai kembali
menguasai kota. St Barbatus ditahbiskan menjadi uskup. Ia terus
melanjutkan karyanya mempertobatkan orang banyak hingga wafatnya pada
tanggal 29 Februari 682 dalam usia tujuhpuluh tahun.
Setiap hati manusia diciptakan oleh Tuhan untuk dipersatukan dengan-Nya di surga. Bagaimanakah rasanya dikasihi oleh Tuhan?