Keduapuluh enam martir ini kadang-kadang disebut juga para martir Nagasaki atau para martir Jepang. St. Fransiskus Xaverius
mewartakan Kabar Gembira ke Jepang pada tahun 1549. Banyak orang
menerima Sabda Tuhan dan dibaptis oleh St. Fransiskus sendiri. Meskipun
Fransiskus kemudian melanjutkan perjalanannya dan pada akhirnya wafat
dekat pantai Cina, iman Kristiani tumbuh di Jepang. Pada tahun 1587
terdapat lebih dari duaratus ribu orang Katolik di sana. Para misionaris
dari berbagai ordo religius juga ada di sana. Para imam Jepang,
biarawan-biarawati serta umat awam hidup dalam iman dengan penuh
sukacita.
Pada
tahun 1597, limapuluh lima tahun setelah kedatangan St. Fransiskus
Xaverius, seorang penguasa Jepang yang amat berpengaruh, Hideyoshi,
mendengar hasutan seorang pedagang Spanyol. Pedagang itu membisikkan
bahwa para misionaris adalah pengkhianat bangsa Jepang. Ia menambahkan
bahwa para pengkhianat itu akan mengakibatkan Jepang dikuasai oleh
Spanyol dan Portugis. Hasutan itu tidak benar dan tidak masuk akal.
Tetapi, Hideyoshi menanggapinya dengan berlebihan, sehingga keduapuluh
enam orang itu ditangkap. Kelompok tersebut terdiri dari enam orang
biarawan Fransiskan dari Spanyol, Meksiko dan India; tiga orang katekis
Yesuit Jepang, termasuk St. Paulus Miki; dan tujuhbelas Katolik awam
Jepang, termasuk anak-anak.
Keduapuluh
enam orang itu dibawa ke tempat pelaksanaan hukuman mati di luar kota
Nagasaki. Mereka diikatkan pada salib masing-masing dengan rantai dan
tali dan belenggu besi dipasang disekeliling leher mereka. Masing-masing
salib kemudian dikerek dan kaki salib ditancapkan ke sebuah lubang yang
telah digali. Tombak ditikamkan kepada masing-masing korban. Mereka
wafat pada saat yang hampir bersamaan. Pakaian-pakaian mereka yang
ternoda oleh darah disimpan sebagai reliqui yang berharga oleh komunitas
Kristiani dan mukjizat-mukjizat terjadi melalui bantuan doa mereka.
Setiap
martir adalah suatu persembahan bagi Gereja. St. Paulus Miki, seorang
katekis Yesuit, adalah seorang pengkhotbah yang ulung. Khotbah
terakhirnya yang gagah berani disampaikannya dari atas salib sementara
ia memberi semangat umat Kristiani lainnya agar tetap setia sampai mati.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 5 Februari 1597. St. Paulus Miki dan
kawan-kawannya dinyatakan kudus pada tahun 1862 oleh Paus Gregorius
XVI.
Luangkan sedikit waktu pada hari ini untuk berdoa bagi umat Krisitiani di seluruh dunia yang mengalami penganiayaan.
Keduapuluh enam martir :
1. ST. FRANSISKUS,
seorang tukang kayu dari Kyoto, seorang yang teguh dan setia. Ia
memaksa mengikuti para martir hingga ia sendiri akhirnya ditangkap dan
boleh bergabung dengan rombongan para martir.
2. ST. COSMAS TAKEYA,
seorang pembuat pedang dari Owari. Ia dibaptis oleh Serikat Yesus dan
bekerja sebagai seorang katekis bersama Ordo Fransiskan (OFM) di Osaka.
3. ST. PETRUS SUKEJIRO,
seorang pemuda dari Kyoto yang dikirim oleh P. Organtino untuk
mendampingi para martir dalam perjalanan mereka ke Nagasaki.
Pengabdiannya yang besar pada tugasnya menghasilkan rahmat baginya untuk
bergabung dalam bilangan para martir.
4. ST. MIKAEL KOZAKI,
berusia 46 thun, berasal dari Ise, seorang pembuat busur. Dengan
keahliannya sebagai tukang kayu, ia ikut serta membangun biara-biara
serta gereja-gereja OFM di Kyoto dan Osaka. Ia mempercayakan miliknya
yang paling berharga kepada para biarawan OFM, yaitu anaknya, Thomas.
5. ST. YAKOBUS KISAI,
berusia 64 tahun, seorang Serikat Yesus awam. Devosinya kepada Sengsara
Kristus amat mendalam. Dikenal sebagai seorang yang lemah lembut dan
hatinya penuh kedamaian. Ia berasal dari Okayama dan bertugas mengurus
para tamu yang berkunjung ke kediaman Serikat Yesus.
6. ST. PAULUS MIKI,
berusia 30 tahun, berasal dari Tsunokuni, putera seorang perwira yang
gagah berani bernama Miki Handayu. Rasa syukurnya atas panggilannya
untuk mewartakan Injil melebihi apapun juga. Sebentar lagi tiba saatnya
bagi Paulus Miki untuk ditahbiskan sebagai seorang imam. Seorang
pengkhotbah terbaik di daerahnya. Ia baru diam ketika algojo
menghujamkan tombak ke dadanya.
7. ST. PAULUS IBARAKI,
berasal dari Owari dari sebuah keluarga samurai. Ia bersama keluarganya
tinggal dekat biara OFM. Hidup miskin tetapi banyak membantu
orang-orang lain yang lebih miskin darinya. Ia juga seorang pengkhotbah.
8. ST. YOHANES DARI GOTO,
pemuda berusia 19 tahun dari pulau Goto ini penuh dengan sukacita. Ia
melayani Tuhan sepanjang hidupnya. Ia bersekolah di sekolah Serikat
Yesus untuk menjadi seorang Katekis dan membantu para misionaris dengan
keahliannya melukis dan bermain musik. Ia ditempatkan di Osaka di bawah
bimbingan P. Morejon sampai Tuhan menawarkan mahkota kemartiran
kepadanya.
9. ST. LOUIS IBARAKI,
berusia 12 tahun, yang termuda dari rombongan para martir. Ia
dilahirkan di Owari, keponakan St. Paulus Ibaraki dan St. Leo
Karasumaru. Anak yang menyenangkan dan disayangi semua orang. Ia tetap
menyanyi dan tertawa ketika serdadu memotong telinga kirinya. Sepanjang
perjalanan yang jauh ke Nagasaki dan selama tergantung di atas kayu
salib, ia membuktikan ketabahan dan kebesaran hatinya. Ia menolak
mentah-mentah ketika dibujuk untuk mengingkari imannya. “Ada Louis kecil
bersama kita,” tulis P. Fransiskus Blanco di malam menjelang hukuman
mati, “dan ia begitu penuh keberaninan dan semangat yang mengharukan
semua orang.”
10.ST. ANTONIUS,
berusia 13 tahun, dilahirkan di Nagasaki. Ayahnya seorang Cina dan
ibunya seorang Jepang. Remaja yang polos ini belajar di biara OFM di
Osaka. Hal yang amat memilukan hatinya ialah ketika melihat ibunya
menangis tidak jauh dari salibnya. Ajal menjemput ketika ia memadahkan
lagu-lagu pujian.
11.ST. PETRUS BAPTISTA,
berusia 50 tahun, berasal dari San Esteblan del Valle (Avila, Spanyol).
Pemimpin Misi OFM (Saudara-saudara Dina) di Jepang, dulunya seorang
duta besar dari Spanyol. Ia merupakan ayah bagi kaum lepra dan pemimpin
rombongan martir. Hidupnya penuh dengan kebajikan dan kekudusan.
12.ST. MARTIN DARI KENAIKAN
(Yesus ke surga), berusia 30 tahun, berasal dari Guipuzcoa, Spanyol.
Kesucian hatinya sungguh mengagumkan. Biasa menghabiskan waktu malamnya
dengan doa.
13.ST. FILIPUS DARI YESUS,
seorang Meksiko berusia 24 tahun. Hidupnya penuh dengan tantangan yang
membingungkan, adu kekuatan antara Kristus dan Filipus, tidak satupun
dari mereka yang mau kalah. Pada akhirnya Kristus menjadi pemenang dan
sekarang Filipus penuh dengan semangat untuk menebus masa-masa dimana ia
menjadi anak yang hilang: ia yang wafat pertama sebagai martir.
14.ST. GONZALO GARCIA,
berusia 40 tahun, berasal dari Bazain, India. Ayahnya seorang Portugis
dan ibunya seorang India. Seorang katekis bersama Serikat Yesus. Ia
masuk OFM awam, dan menjadi tangan kanan St. Petrus Baptist. Masyarakat
India mengangkatnya menjadi santo pelindung Bombay.
15.ST. FRANSISKUS BLANCO,
berasal dari Monterrey (Galacia, Spanyol). Datang ke Jepang bersama
dengan St. Martin dari Kenaikan. Seorang yang pendiam, lembut dan
genius.
16.ST. FRANSISKUS DARI ST MIKAEL, berusia 53 tahun, berasal dari La Parrilla (Valladolid, Spanyol). Seorang awam ordo OFM.
17.ST. MATIAS,
kita tidak mengetahui latar belakangnya. Para prajurit mencari Matias
lain yang tidak dapat diketemukan, atau ia menawarkan diri untuk
menggantikan Matias yang dicari. Para prajurit dengan senang hati
menerima dia. Tuhan juga menerimanya juga.
18.ST. LEO KARASUMARU,
berasal dari Owari, adik dari St. Paulus Ibaraki. Hidupnya merupakan
teladan. Memberikan sumbangan besar kepada OFM dalam membangun gereja
dan mengelola rumah sakit. Seorang katekis yang penuh semangat dan doa.
19.ST. BONAVENTURA,
dibaptis ketika masih bayi, tak lama kemudian ibunya meninggal. Ibu
tirinya mengirim Bonaventura ke biara Budha. Suatu hari ia mengetahui
perihal pembaptisannya dan mengunjungi Biara OFM di Kyoto untuk
mendapatkan lebih banyak keterangan. Di biara, ia mendapatkan kedamaian
hati. Sepanjang perjalanannya menuju hukuman mati, ia berdoa bagi iman
ayahnya dan pertobatan ibu tirinya.
20.ST. TOMAS KOZAKI,
berusia 14 tahun, berasal dari Ise. Seorang anak desa yang tingkah
lakunya kasar, tetapi hatinya mulia. Ia membantu ayahnya yang bekerja
sebagai tukang kayu. Ia tinggal di biara OFM. Seorang yang jujur, tegas,
dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi dalam melayani Tuhan.
Surat perpisahannya kepada ibunya menjadi reliqui yang amat berharga.
21.ST. YOAKIM SAKAKIBARA,
berusia 40 tahun, berasal dari Osaka. Ketika sedang sakit keras,
seorang katekis membaptisnya. Sebagai rasa terima kasih, St. Yoakim
membantu pendirian biara OFM di Osaka dan kemudian tinggal di sana
sebagai juru masak. Ia unggul dalam kebaikan hati dan kesediaannya untuk
melayani.
22.ST. FRANSISKUS,
berusia 48 tahun, berasal dari Kyoto. Seorang dokter dan pengkhotbah
yang penuh semangat. Setelah ia dan isterinya dibaptis, mereka tinggal
di dekat biara OFM. Mereka merawat orang-orang sakit tanpa memungut
bayaran dan membawa mereka kepada Kristus.
23.ST. TOMAS DANGI,
seorang penjual obat, wataknya keras. Dengan rahmat Tuhan ia berkembang
menjadi seorang katekis yang lembut hati. Ia mendirikan tokonya di
sebelah biara OFM, dan sementara ia menjual obat, ia juga menunjukkan
kepada para pelanggannya jalan menuju surga.
24.ST. YOHANES KINUYA, berusia 28 tahun, berasal dari Kyoto. Seorang penenun dan pedagang kain sutera. Ia memindahkan tokonya dekat biara OFM.
25.ST. GABRIEL,
berusia 19 tahun, berasal dari Ise. Dibaptis dan dibimbing oleh Fr.
Gonzalo. Ia maju pesat dalam iman. Gabriel bekerja sebagai seorang
katekis.
26.ST. PAULUS SUZUKI,
berusia 49 tahun, berasal dari Owari. Ia unggul dalam semagat
pewartaan, salah seorang katekis terbaik yang membantu OFM. Ia diserahi
tugas mengelola Rumah Sakit St Yusuf di Kyoto.