Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, February 9, 2013

6 Februari : St. Paulus Miki dan para martir Nagasaki

Para Martir NagasakiKeduapuluh enam martir ini kadang-kadang disebut juga para martir Nagasaki atau para martir Jepang. St. Fransiskus Xaverius mewartakan Kabar Gembira ke Jepang pada tahun 1549. Banyak orang menerima Sabda Tuhan dan dibaptis oleh St. Fransiskus sendiri. Meskipun Fransiskus kemudian melanjutkan perjalanannya dan pada akhirnya wafat dekat pantai Cina, iman Kristiani tumbuh di Jepang. Pada tahun 1587 terdapat lebih dari duaratus ribu orang Katolik di sana. Para misionaris dari berbagai ordo religius juga ada di sana. Para imam Jepang, biarawan-biarawati serta umat awam hidup dalam iman dengan penuh sukacita.

Pada tahun 1597, limapuluh lima tahun setelah kedatangan St. Fransiskus Xaverius, seorang penguasa Jepang yang amat berpengaruh, Hideyoshi, mendengar hasutan seorang pedagang Spanyol. Pedagang itu membisikkan bahwa para misionaris adalah pengkhianat bangsa Jepang. Ia menambahkan bahwa para pengkhianat itu akan mengakibatkan Jepang dikuasai oleh Spanyol dan Portugis. Hasutan itu tidak benar dan tidak masuk akal. Tetapi, Hideyoshi menanggapinya dengan berlebihan, sehingga keduapuluh enam orang itu ditangkap. Kelompok tersebut terdiri dari enam orang biarawan Fransiskan dari Spanyol, Meksiko dan India; tiga orang katekis Yesuit Jepang, termasuk St. Paulus Miki; dan tujuhbelas Katolik awam Jepang, termasuk anak-anak.

Keduapuluh enam orang itu dibawa ke tempat pelaksanaan hukuman mati di luar kota Nagasaki. Mereka diikatkan pada salib masing-masing dengan rantai dan tali dan belenggu besi dipasang disekeliling leher mereka. Masing-masing salib kemudian dikerek dan kaki salib ditancapkan ke sebuah lubang yang telah digali. Tombak ditikamkan kepada masing-masing korban. Mereka wafat pada saat yang hampir bersamaan. Pakaian-pakaian mereka yang ternoda oleh darah disimpan sebagai reliqui yang berharga oleh komunitas Kristiani dan mukjizat-mukjizat terjadi melalui bantuan doa mereka.

Setiap martir adalah suatu persembahan bagi Gereja. St. Paulus Miki, seorang katekis Yesuit, adalah seorang pengkhotbah yang ulung. Khotbah terakhirnya yang gagah berani disampaikannya dari atas salib sementara ia memberi semangat umat Kristiani lainnya agar tetap setia sampai mati. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 5 Februari 1597. St. Paulus Miki dan kawan-kawannya dinyatakan kudus pada tahun 1862 oleh Paus Gregorius XVI.


Luangkan sedikit waktu pada hari ini untuk berdoa bagi umat Krisitiani di seluruh dunia yang mengalami penganiayaan.

Keduapuluh enam martir :
 
1.  ST. FRANSISKUS, seorang tukang kayu dari Kyoto, seorang yang teguh dan setia. Ia memaksa mengikuti para martir hingga ia sendiri akhirnya ditangkap dan boleh bergabung dengan rombongan para martir.


2. ST. COSMAS TAKEYA, seorang pembuat pedang dari Owari. Ia dibaptis oleh Serikat Yesus dan bekerja sebagai seorang katekis bersama Ordo Fransiskan (OFM) di Osaka.


3. ST. PETRUS SUKEJIRO, seorang pemuda dari Kyoto yang dikirim oleh P. Organtino untuk mendampingi para martir dalam perjalanan mereka ke Nagasaki. Pengabdiannya yang besar pada tugasnya menghasilkan rahmat baginya untuk bergabung dalam bilangan para martir.


4. ST. MIKAEL KOZAKI, berusia 46 thun, berasal dari Ise, seorang pembuat busur. Dengan keahliannya sebagai tukang kayu, ia ikut serta membangun biara-biara serta gereja-gereja OFM di Kyoto dan Osaka. Ia mempercayakan miliknya yang paling berharga kepada para biarawan OFM, yaitu anaknya, Thomas.


5. ST. YAKOBUS KISAI, berusia 64 tahun, seorang Serikat Yesus awam. Devosinya kepada Sengsara Kristus amat mendalam. Dikenal sebagai seorang yang lemah lembut dan hatinya penuh kedamaian. Ia berasal dari Okayama dan bertugas mengurus para tamu yang berkunjung ke kediaman Serikat Yesus.


6. ST. PAULUS MIKI, berusia 30 tahun, berasal dari Tsunokuni, putera seorang perwira  yang gagah berani bernama Miki Handayu. Rasa syukurnya atas panggilannya untuk mewartakan Injil melebihi apapun juga. Sebentar lagi tiba saatnya bagi Paulus Miki untuk ditahbiskan sebagai seorang imam. Seorang pengkhotbah terbaik di daerahnya. Ia baru diam ketika algojo menghujamkan tombak ke dadanya.


7. ST. PAULUS IBARAKI, berasal dari Owari dari sebuah keluarga samurai. Ia bersama keluarganya tinggal dekat biara OFM. Hidup miskin tetapi banyak membantu orang-orang lain yang lebih miskin darinya. Ia juga seorang pengkhotbah.


8. ST. YOHANES DARI GOTO, pemuda berusia 19 tahun dari pulau Goto ini penuh dengan sukacita. Ia melayani Tuhan sepanjang hidupnya. Ia bersekolah di sekolah Serikat Yesus untuk menjadi seorang Katekis dan membantu para misionaris dengan keahliannya melukis dan bermain musik. Ia ditempatkan di Osaka di bawah bimbingan P. Morejon sampai Tuhan menawarkan mahkota kemartiran kepadanya.


9. ST. LOUIS IBARAKI, berusia 12 tahun, yang termuda dari rombongan para martir. Ia dilahirkan di Owari, keponakan St. Paulus Ibaraki dan St. Leo Karasumaru. Anak yang menyenangkan dan disayangi semua orang. Ia tetap menyanyi dan tertawa ketika serdadu memotong telinga kirinya. Sepanjang perjalanan yang jauh ke Nagasaki dan selama tergantung di atas kayu salib, ia membuktikan ketabahan dan kebesaran hatinya. Ia menolak mentah-mentah ketika dibujuk untuk mengingkari imannya. “Ada Louis kecil bersama kita,” tulis P. Fransiskus Blanco di malam menjelang hukuman mati, “dan ia begitu penuh keberaninan dan semangat yang mengharukan semua orang.”


10.ST. ANTONIUS, berusia 13 tahun, dilahirkan di Nagasaki. Ayahnya seorang Cina dan ibunya seorang Jepang. Remaja yang polos ini belajar di biara OFM di Osaka. Hal yang amat memilukan hatinya ialah ketika melihat ibunya menangis tidak jauh dari salibnya. Ajal menjemput ketika ia memadahkan lagu-lagu pujian.


11.ST. PETRUS BAPTISTA, berusia 50 tahun, berasal dari San Esteblan del Valle (Avila, Spanyol). Pemimpin Misi OFM (Saudara-saudara Dina) di Jepang, dulunya seorang duta besar dari Spanyol. Ia merupakan ayah bagi kaum lepra dan pemimpin rombongan martir. Hidupnya penuh dengan kebajikan dan kekudusan.


12.ST. MARTIN DARI KENAIKAN (Yesus ke surga), berusia 30 tahun, berasal dari Guipuzcoa, Spanyol. Kesucian hatinya sungguh mengagumkan. Biasa menghabiskan waktu malamnya dengan doa.


13.ST. FILIPUS DARI YESUS, seorang Meksiko berusia 24 tahun. Hidupnya penuh dengan tantangan yang membingungkan, adu kekuatan antara Kristus dan Filipus, tidak satupun dari mereka yang mau kalah. Pada akhirnya Kristus menjadi pemenang dan sekarang Filipus penuh dengan semangat untuk menebus masa-masa dimana ia menjadi anak yang hilang: ia yang wafat pertama sebagai martir.


14.ST. GONZALO GARCIA, berusia 40 tahun, berasal dari Bazain, India. Ayahnya seorang Portugis dan ibunya seorang India. Seorang katekis bersama Serikat Yesus. Ia masuk OFM awam, dan menjadi tangan kanan St. Petrus Baptist. Masyarakat India mengangkatnya menjadi santo pelindung Bombay.


15.ST. FRANSISKUS BLANCO, berasal dari Monterrey (Galacia, Spanyol). Datang ke Jepang bersama dengan St. Martin dari Kenaikan. Seorang yang pendiam, lembut dan genius.


16.ST. FRANSISKUS DARI ST MIKAEL, berusia 53 tahun, berasal dari La Parrilla (Valladolid, Spanyol). Seorang awam ordo OFM.


17.ST. MATIAS, kita tidak mengetahui latar belakangnya. Para prajurit mencari Matias lain yang tidak dapat diketemukan, atau ia menawarkan diri untuk menggantikan Matias yang dicari. Para prajurit dengan senang hati menerima dia. Tuhan juga menerimanya juga.


18.ST. LEO KARASUMARU, berasal dari Owari, adik dari St. Paulus Ibaraki. Hidupnya merupakan teladan. Memberikan sumbangan besar kepada OFM dalam membangun gereja dan mengelola rumah sakit. Seorang katekis yang penuh semangat dan doa.


19.ST. BONAVENTURA, dibaptis ketika masih bayi, tak lama kemudian ibunya meninggal. Ibu tirinya mengirim Bonaventura ke biara Budha. Suatu hari ia mengetahui perihal pembaptisannya dan mengunjungi Biara OFM di Kyoto untuk mendapatkan lebih banyak keterangan. Di biara, ia mendapatkan kedamaian hati. Sepanjang perjalanannya menuju hukuman mati, ia berdoa bagi iman ayahnya dan pertobatan ibu tirinya.


20.ST. TOMAS KOZAKI,  berusia 14 tahun, berasal dari Ise. Seorang anak desa yang tingkah lakunya kasar, tetapi hatinya mulia. Ia membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu. Ia tinggal di biara OFM. Seorang yang jujur, tegas, dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi dalam melayani Tuhan. Surat perpisahannya kepada ibunya menjadi reliqui yang amat berharga.


21.ST. YOAKIM SAKAKIBARA, berusia 40 tahun, berasal dari Osaka. Ketika sedang sakit keras, seorang katekis membaptisnya. Sebagai rasa terima kasih, St. Yoakim membantu pendirian biara OFM di Osaka dan kemudian tinggal di sana sebagai juru masak. Ia unggul dalam kebaikan hati dan kesediaannya untuk melayani.   


22.ST. FRANSISKUS, berusia 48 tahun, berasal dari Kyoto. Seorang dokter dan pengkhotbah yang penuh semangat. Setelah ia dan isterinya dibaptis, mereka tinggal di dekat biara OFM. Mereka merawat orang-orang sakit tanpa memungut bayaran dan membawa mereka kepada Kristus.


23.ST. TOMAS DANGI, seorang penjual obat, wataknya keras. Dengan rahmat Tuhan ia berkembang menjadi seorang katekis yang lembut hati. Ia mendirikan tokonya di sebelah biara OFM, dan sementara ia menjual obat, ia juga menunjukkan kepada para pelanggannya jalan menuju surga.


24.ST. YOHANES KINUYA, berusia 28 tahun, berasal dari Kyoto. Seorang penenun dan pedagang kain sutera. Ia memindahkan tokonya dekat biara OFM.


25.ST. GABRIEL, berusia 19 tahun, berasal dari Ise. Dibaptis dan dibimbing oleh Fr. Gonzalo. Ia maju pesat dalam iman. Gabriel bekerja sebagai seorang katekis.


26.ST. PAULUS SUZUKI, berusia 49 tahun, berasal dari Owari. Ia unggul dalam semagat pewartaan, salah seorang katekis terbaik yang membantu OFM. Ia diserahi tugas mengelola Rumah Sakit St Yusuf di Kyoto.