
Dua
kali Fransiskus sakit parah hingga hampir kehilangan nyawanya. Setiap
kali ia berjanji kepada Bunda Maria bahwa jika Bunda Maria mau
mengusahakan kesembuhannya, ia akan menjadi seorang yang religius.
Sungguh, dua kali itu ia sembuh dari penyakitnya, tetapi Fransiskus
tidak menepati janjinya.
Suatu
hari, Fransiskus melihat lukisan Bunda Dukacita sedang diarak dalam
suatu prosesi. Tampak olehnya, Bunda Maria menatap langsung kepadanya.
Pada saat yang sama, ia mendengar suatu suara dalam hatinya yang
mengatakan, “Fransiskus, dunia ini bukan lagi untukmu.” Dan begitulah.
Fransiskus masuk biara Passionis. Usianya delapanbelas tahun. Nama yang
dipilihnya adalah Gabriel dari Bunda Dukacita.
Cinta
Grabriel yang terdalam ditujukan kepada Ekaristi Kudus dan Maria, Bunda
Dukacita. Ia suka menghabiskan waktu dengan merenungkan sengsara Yesus
dan betapa Yesus telah banyak menderita untuknya. Grabriel juga melatih
diri dalam dua keutamaan dengan cara yang istimewa, yaitu kerendahan
hati dan ketaatan. Yang menjadi ciri khasnya adalah sukacita. Ia selalu
bergembira dan menyebarkan kegembiraan itu kepada mereka yang ada di
sekitarnya. Hanya setelah empat tahun tinggal dalam biara Passionis,
Gabriel wafat pada tanggal 27 Februari 1862. Ia dinyatakan kudus pada
tahun 1920 oleh Paus Benediktus XV.
Ciri
khas St. Gabriel adalah sukacita. Bagaimanakah aku dapat menyebarkan
sukacita kepada orang-orang di sekitarku? Bagaimana sesungguhnya rasanya
menikmati sukacita Kristus?