Oleh
karena keluarganya amat miskin dan ia sendiri sering sakit, Alfred
hanya mengenyam sedikit pendidikan. Jadi selama tigabelas tahun
berikutnya ia belajar berbagai macam ketrampilan seperti bercocok tanam,
membuat sepatu dan menjadi tukang roti. Ia bahkan pernah bekerja di
sebuah pabrik di Connecticut. Tetapi kesehatannya yang buruk selalu
membuat usahanya gagal.
Ketika
usianya duapuluh lima tahun, Alfred bergabung dengan Ordo Salib Suci
dan memilih nama Broeder Andre. Ia melewatkan empatpuluh tahun
berikutnya sebagai pemelihara kebersihan dan pesuruh biara. Tahun-tahun
terakhir hidupnya dilewatkannya sebagai penjaga pintu biara. Di sanalah
kuasa penyembuhan Broeder Andre mulai dikenal. Ketika orang-orang datang
untuk memohon bantuan penyembuhannya, ia akan meminta mereka untuk
terlebih dahulu mengucap syukur kepada Tuhan atas penderitaan mereka
karena penderitaan itu amatlah berharga. Kemudian ia akan berdoa bersama
mereka. Sebagian besar dari mereka disembuhkan. Broeder Andre selalu
menolak pujian atau pun balas jasa atas bantuannya itu. Ia bersikeras
bahwa itu semua adalah karena iman si sakit dan kuasa St. Yusuf.
Broeder
Andre memiliki cinta yang amat mendalam kepada Ekaristi dan kepada St.
Yusuf. Di masa mudanya, ia pernah bermimpi melihat sebuah gereja yang
besar, tetapi ia tidak dapat mengatakan di mana gereja itu.
Perlahan-lahan ia mulai menyadari bahwa Tuhan menghendaki sebuah gereja
dibangun untuk menghormati St. Yusuf. Gereja tersebut hendak dibangun di
puncak Gunung Royale di Montreal, Kanada. Doa-doa serta
pengurbanan-pengurbanan yang dilakukan oleh Broeder Andre beserta banyak
orang lainnya berhasil mewujudkan impian tersebut. Gereja yang amat
indah untuk menghormati St Yusuf pada akhirnya dibangun. Gereja tersebut
menjadi saksi dari iman Broeder Andre yang luar biasa. Para peziarah
berdatangan ke Gunung Royale sepanjang tahun dan dari tempat-tempat yang
jauh pula. Mereka semua ingin menghormati St. Yusuf. Mereka ingin
menunjukkan kepercayaan mereka akan kasih sayang serta pemeliharaan St.
Yusuf, seperti yang telah dilakukan oleh Broeder Andre.
Broeder
Andre wafat dengan tenang dan damai pada tanggal 6 Januari 1937. Hampir
satu juta orang mendaki Gunung Royale dan memenuhi Gereja St. Yusuf
untuk menghadiri pemakamannya. Walaupun waktu itu hujan dan turun salju,
mereka tetap saja datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada
sahabat mereka yang terkasih. Broeder Andre dinyatakan “beato” pada
tanggal 23 Mei 1982 oleh Paus Yohanes Paulus II dan dinyatakan “santo”
pada tanggal 17 Oktober 2010 oleh Paus Benediktus XVI.
Beato
Andre Bessette mengandalkan bukan dirinya sendiri, melainkan
mengandalkan kuasa kasih Allah kepadanya. Melalui dia, kita dapat
melihat bagaimana Tuhan menyatakan kuasa-Nya melalui kelemahan manusiawi
kita.