Markus
hidup pada jaman Yesus. Ia bukan salah seorang dari kedua belas rasul
Kristus, melainkan saudara sepupu St. Barnabas, rasul. Markus menjadi
terkenal karena ia menulis satu dari keempat Injil. Sebab itu ia disebut
pengarang Injil. Injil Markus cukup singkat, tetapi memberi banyak
keterangan terperinci yang tidak terdapat dalam Injil lainnya. Ketika
masih muda, Markus pergi bersama dua rasul besar, Paulus dan Barnabas,
dalam suatu perjalanan kerasulan untuk mewartakan ajaran Yesus pada
bangsa-bangsa lain. Tetapi, sebelum perjalanan berakhir, tampaknya
Markus berselisih dengan St. Paulus. Markus mendadak kembali ke
Yerusalem. Paulus dan Markus akhirnya dapat mengatasi perselisihan
mereka. Malahan, dari penjara di Roma, Paulus menulis agar Markus datang
untuk menghibur serta membantunya.
Markus juga menjadi murid kesayangan St. Petrus, paus pertama. St. Petrus menyebut St. Markus sebagai “anakku.” Karena itu, sebagian orang beranggapan bahwa Petrus hendak mengatakan bahwa dialah yang membaptis Markus. Markus ditahbiskan sebagai uskup dan diutus ke Alexandria, Mesir. Di sana ia mempertobatkan banyak orang. Ia bekerja keras untuk mewartakan kasih bagi Yesus dan Gereja-Nya. Menurut tradisi ia harus mengalami penderitaan yang panjang serta menyakitkan sebelum ia wafat.
Reliqui
St. Markus dibawa ke Venesia, Italia. Ia diangkat sebagai santo
pelindung kota Venesia. Peziarah pergi ke Basilika St. Markus yang indah
untuk menghormatinya serta mohon bantuan doanya.
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
(Markus 16:15)