Namanya
ialah Mark Rey. Ia dilahirkan di Jerman pada tahun 1578. Mark menuntut
ilmu di Universitas Freigburg yang termashyur untuk menjadi seorang
pengacara. Semasa masih mahasiswa, ia sering mengunjungi mereka yang
sakit dan yang miskin. Setiap hari ia selalu meluangkan waktu untuk
berdoa. Saudaranya memutuskan untuk menjadi seorang imam Fransiskan
Kapusin. Sebaliknya, Mark menamatkan kuliahnya dan menjadi seorang
pengacara terkenal.
Mark
seringkali membela perkara kaum miskin yang tidak memiliki uang untuk
membayar. Oleh sebab itulah ia dijuluki, “Pengacara Orang Miskin.”
Karena Mark seorang yang jujur, ia menjadi muak dengan ketidakjujuran
yang terjadi dalam pengadilan. Ia memutuskan untuk mengikuti jejak
saudaranya dan menjadi seorang imam. Mark menerima jubahnya dan memilih
nama Fidelis, yang berarti “setia.”
Pastor
Fidelis bersukacita ketika ia diutus ke Swiss, di sana banyak orang
yang memusuhi iman Katolik. Pastor Fidelis ingin memenangkan jiwa mereka
dan membawa mereka kembali ke pangkuan Gereja. Khotbah-khotbahnya
membawa hasil yang menakjubkan. Banyak orang bertobat. Musuh Gereja
Katolik amat marah dengan keberhasilannya.
St.
Fidelis tahu bahwa hidupnya ada dalam bahaya, namun demikian ia terus
saja berkhotbah. Suatu hari, tengah ia berkhotbah, sebuah peluru
ditembakkan, tetapi meleset. Pastor Fidelis tahu bahwa ia harus
meninggalkan kota saat itu juga. Dan ia melakukannya, tetapi, saat ia
sedang dalam perjalanan ke kota terdekat, gerombolan orang yang marah
menghentikannya. Mereka memerintahkannya untuk mengingkari iman Katolik.
St. Fidelis menjawab dengan tegas, “Aku tidak akan mengingkari iman
Katolik.” Orang-orang menyerangnya dengan tongkat, pentung dan senjata
lainnya.
Dalam
keadaan terluka sang imam memaksakan dirinya untuk berlutut. Ia berdoa:
“Tuhan, ampunilah musuh-musuhku. Mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat. Tuhan Yesus, kasihanilah aku! Bunda Maria yang kudus, Bundaku,
tolonglah aku!” Orang banyak itu kembali menyerangnya hingga mereka
yakin bahwa ia sudah tewas.
St.
Fidelis wafat sebagai martir pada tahun 1622 dalam usia empat puluh
empat tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Benediktus XIV pada tahun
1746.
Percayakah aku bahwa Tuhan hendak memakaiku secara unik untuk membawa orang-orang lain lebih dekat kepada-Nya?