Waltrudis
dilahirkan di Belgia pada abad ketujuh. Ibunya, ayahnya serta
saudarinya, semuanya telah dinyatakan kudus pula. Waltrudis tumbuh
menjadi seorang gadis remaja yang cantik jelita. Meskipun pada saat
bersenang-senang, ia selalu mempunyai cara untuk memberikan kritik
membangun kepada orang lain. Beberapa pemuda ingin menikahinya. Pada
masa itu, orangtualah yang memilihkan suami bagi puteri mereka.
Orangtuanya memilih Pangeran Madelgarius. Tidak ada yang lebih tepat
selain dia, sebab ia kelak dinyatakan kudus juga. Ia adalah St.
Vincentius Madelgarius. Pasangan tersebut dikaruniai empat orang anak.
Menakjubkan, semuanya juga telah dinyatakan kudus!
St.
Waltrudis merasa bahagia sebab Tuhan memberinya sebuah keluarga yang
luar biasa. Tetapi, ia harus banyak menderita juga sepanjang hidupnya.
Perempuan-perempuan yang iri hati menyebarkan gosip-gosip yang amat
jahat mengenainya. Para perempuan itu tidak memiliki hati selembut dan
semurni hati Waltrudis. Mereka tidak suka orang beranggapan bahwa
Waltrudis lebih baik dari mereka. Jadi, mereka mengatakan Waltrudis
berdoa dan melakukan perbuatan-perbuatan baik hanya sebagai suatu cara
untuk menutupi dosa-dosa rahasianya yang mengerikan. Tentu saja hal itu
tidak benar, tetapi Waltrudis tidak berusaha membela diri. Ia
merenungkan bagaimana Yesus harus menderita di salib, dan seturut
teladan-Nya, ia mengampuni mereka semua.
Tak
berapa lama setelah kelahiran anak mereka yang terakhir, St. Vincentius
mengemukakan bahwa ia sungguh ingin hidup sebagai seorang rahib.
Sesungguhnya, ia ingin melewatkan seluruh sisa hidupnya dalam biara.
Waltrudis mengerti dan memberikan ijin kepada suaminya. St. Vincentius
mengatur agar segala kebutuhan keluarganya tercukupi. Pasangan bahagia
itu akan saling merindukan satu sama lain. Namun demikian, Waltrudis
tidak hendak menahan suaminya. Ia rela berkurban bagi Tuhan.
Dua
tahun kemudian, Waltrudis memutuskan untuk menjadi seorang biarawati.
Ia banyak berkurban dan bermatiraga, serta murah hati kepada kaum
miskin. Orang banyak datang kepadanya memohon nasehat rohani dan
sebagian di antaranya disembuhkan. St. Waltrudis wafat pada tahun 688.
Setelah kematiannya, banyak orang yang datang ke makam untuk mohon
bantuan doanya, disembuhkan dengan cara yang ajaib.
Kadang
kala kita mengalami saat-saat menyedihkan dalam hidup. Kita secara
khusus berdoa mohon keberanian untuk bertindak seperti yang akan
dilakukan Yesus dalam situasi-situasi demikian dan merasakan
penghiburan-Nya.