Beato
Didakus Yoseph dilahirkan pada tanggal 29 Maret tahun 1743 di Cadiz,
Spanyol. Ia dibaptis dengan nama Yoseph Fransiskus. Kedua orangtuanya
taat beragama serta saleh. Mereka amat senang apabila putera kecil
mereka membangun sebuah altar serta menghiasinya. Yoseph kecil akan
berlutut dan berdoa kepada Yesus, Bunda Maria dan St. Yosef.
Ketika
Yoseph sudah cukup besar, ia belajar menjadi pelayan altar di gereja
Fransiskan Kapusin dekat rumahnya. Yoseph belajar mencintai Misa. Ia
biasa bangun pagi-pagi benar agar dapat tiba di gereja setiap pagi
menunggu pintu-pintu gereja dibuka. Tak pernah sekali pun ia absen.
Salah seorang dari para imam atau broeder Kapusin memberinya sebuah buku
tentang kisah hidup para santo Kapusin. Yoseph membacanya dan
membacanya lagi. Yoseph membaca setiap cerita dengan seksama. Ia mulai
mencintai para kudus yang miskin serta bersahaja seperti Yesus. Tibalah
harinya ketika ia mohon agar dapat bergabung dalam Ordo Saudara-Saudara
Dina Kapusin (OFMCap). Ia diterima dan pergi ke Seville, Spanyol untuk
novisiat (masa percobaan sebagai latihan rohani sebelum mengucapkan kaul
biara). Ia memulai hidup baru dengan nama yang baru pula, Frater
Didakus.
Setalah
melewati tahun-tahun persiapan, Frater Didakus ditahbiskan sebagai
imam. Ia diutus untuk mewartakan Injil Yesus. Ia sangat senang akan
tugas ini. Homili-homilinya sangatlah jelas serta penuh kasih sehingga
orang senang mendengarnya. Mereka bahkan membawa teman-teman mereka
untuk mendengarkan khotbahnya juga. Segera saja, gereja biasa menjadi
terlalu kecil bagi orang banyak itu. Jika Pastor Didakus berkhotbah,
pewartaan tersebut perlu diadakan di lapangan terbuka, biasanya di
alun-alun kota atau di pinggir jalan. Pastor Didakus amat senang
berkhotbah tentang Tritunggal Mahakudus. Ia juga selalu siap sedia
mendengarkan pengakuan dosa. Ia senang apabila umat datang untuk
menerima Sakramen Rekonsiliasi. Apabila waktunya luang, Pastor Didakus
mengunjungi penjara-penjara atau rumah-rumah sakit. Ia juga mengunjungi
panti-panti jompo. Pastor Didakus wafat pada tahun 1801 dan dinyatakan
sebagai “beato” oleh Paus Leo XIII pada tahun 1894.
B.
Didakus memperoleh semangat untuk hidup kudus dengan membaca kisah
hidup para kudus. Para kudus manakah yang secara istimewa mempengaruhi
hidupku?