Tutilo
hidup di akhir abad kesembilan dan awal abad kesepuluh. Ia mendapatkan
pendidikan di Biara Benediktine Saint-Gall. Dua teman sekelasnya telah
digeari “beato”. Ketiga orang ini menjadi biarawan di biara di mana
mereka mengenyam pendidikan.
St
Tutilo adalah seorang dengan banyak bakat. Ia seorang penyair, pelukis
potret, pematung, orator dan arsitek. Ia juga seorang ahli mesin.
Bakatnya yang terutama adalah musik. Ia dapat memainkan semua alat musik
yang dipergunakan para biarawan untuk liturgi mereka. Ia dan temannya, B. Notker,
menggubah lagu-lagu tanggapan liturgi. Hanya tiga puisi dan satu
nyanyian tersisa dari seluruh karya Tutilo. Tetapi lukisan dan
patung-patungnya masih dapat ditemukan sekarang di beberapa kota di
Eropa. Lukisan-lukisan dan patung-patungnya diidentifikasikan sebagai
karyanya karena ia senantiasa menandai karyanya dengan sebuah motto.
Akan tetapi, Tutilo tidak
dimaklumkan sebagai seorang kudus karena bakat-bakatnya yang banyak
itu. Ia seorang rendah hati yang ingin hidup hanya untuk Tuhan. Ia
memuliakan Tuhan dengan cara-cara yang ia tahu: dengan melukis, membuat
patung dan menggubah musik. Tutilo dimaklumkan sebagai
seorang kudus sebab ia melewatkan hidupnya dengan memuji dan mengasihi
Allah. St Tutilo wafat pada tahun 915.
Bakat-bakat apakah yang aku miliki? Bagaimana aku dapat mengungkapkan imanku melalui bakat-bakat dan talentaku?