Paus St Felix III (II) adalah leluhur dari Paus St Gregorius Agung
(540-604). Gregorius menulis bahwa ketika bibinya, St Tharsilla, sedang
menghadapi ajal, Paus Felix menampakkan diri kepada bibinya dan
membimbingnya ke surga. Siapakah Paus St Felix ini? Dan
peristiwa-peristiwa apakah yang terjadi dalam hidupnya yang
menghantarnya ke kekudusan?
Meski
tak banyak catatan tentangnya, tetapi kita tahu bahwa Felix adalah
seorang Romawi. Ia seorang yang jujur dan gagah berani dalam menghadapi
masa-masa sulit. Felix dinobatkan menjadi paus pada tahun 483. Gereja
terpecah-belah atas kelompok-kelompok karena ajaran-ajaran sesat.
Faktor-faktor politis mempersulit pelayanan paus. Tetapi, Felix berhasil
membuktikan diri sebagai seorang yang gagah berani dalam membela
kebenaran-kebenaran iman dan hak-hak Gereja. Banyak yang
memperbandingkannya dengan Paus St Leo Agung
yang wafat pada tahun 461. Paus Felix sungguh universal dalam
pandangannya. Ia berusaha memahami serta menyelesaikan masalah-masalah
Gereja di berbagai belahan dunia.
Felix
melewatkan sembilan tahun dari masa hidupnya sebagai paus. Ia akan
dikenang sebagai seorang yang berdedikasi total kepada Yesus dan
Gereja-Nya. Paus St Felix wafat pada tahun 492.
Dalam Sabda Bahagia, Yesus mengatakan, “Berbahagialah orang yang membawa damai.” Kita dapat belajar dari St Felix untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan pribadi dan menjadi pembawa damai dalam hidup kita.