St.
Yohanes Yosef dari Salib dilahirkan di Italia selatan pada tahun 1654,
pada Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga. Ia seorang pemuda
bangsawan, tetapi berpakaian seperti layaknya seorang miskin. Ia
melakukan hal tersebut sebab ia ingin menjadi miskin sama seperti Yesus.
Pada
usia enambelas tahun, Yohanes Yosef bergabung dengan Ordo Fransiskan.
Ia sungguh rindu untuk hidup penuh pengorbanan seperti Yesus. Oleh
karenanya, dengan senang hati ia melakukan banyak mati raga. Ia tidur
hanya tiga jam saja setiap malam dan menyantap makanan yang sangat
sederhana.
Yohanes
kemudian ditahbiskan sebagai imam. Pastor Yohanes Yosef diangkat
menjadi superior di Santa Lusia di Naples di mana ia menghabiskan
sebagian besar masa hidupnya yang panjang. Ia selalu mendesak untuk
melakukan pekerjaan yang paling berat. Dengan sukacita ia memilih untuk
melakukan tugas-tugas yang tidak dikehendaki oleh yang lain.
St.
Yohanes Yosef mempunyai pembawaan yang penuh belas kasih. Namun
demikian, ia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Sebaliknya, bukannya
menunggu orang lain datang untuk meminta pertolongannya, ia akan
terlebih dahulu datang kepada mereka. Semua imam dan frater
menganggapnya sebagai seorang imam yang penuh belas kasih. Yohanes juga
amat mengasihi Bunda Maria dan berusaha membantu orang-orang lain untuk
mengasihi Maria.
Imam
yang kudus ini demikian mengasihi Tuhan hingga meskipun ia sedang
sakit, ia akan terus bekerja. St. Yohanes Yosef wafat pada tanggal 6
Maret 1734 dalam usia delapanpuluh tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus
Pius VIII pada tahun 1839.
Bagaimana
aku dapat menjadi saksi kasih Kristus yang tanpa pamrih dalam
hubunganku dengan sesama, dan bagaimana aku menanggapi panggilan Tuhan
untuk mengatasi cinta diri yang menghalangi hubunganku dengan-Nya?