Zakharia
adalah seorang biarawan Benediktin dari Yunani yang hidup pada abad
kedelapan. Ia diangkat menjadi kardinal dan kemudian paus. Pada waktu
itu, terjadi peperangan di seluruh negeri Italia. Paus St Zakharia
mengusahakan perdamaian dan menyelamatkan rakyat dari perang yang
mengerikan. Terkadang, ia menanggung resiko kehilangan nyawa dalam
melakukannya.
Karena
orang kudus kita begitu lembut dan baik hati, para pemimpin bersedia
melakukan apa yang dimintanya. Bahkan bagi para musuh, ia siap sedia
membantu dan memperlakukan mereka sebaik mungkin. Ia tak pernah menuntut
balas pada mereka. Ketika Paus Zakharia tahu bahwa kaum Lombard hendak
menyerang Roma, ia minta bertemu dengan pemimpinnya. Paus dan Liutprand
dari kaum Lombard saling bertemu. Entah apa yang mereka perbincangkan
satu sama lain, hasilnya sungguh amat mengagumkan. Liutprand membatalkan
serangan. Ia juga mengembalikan semua wilayah yang diambil alih di area
tersebut selama tigapuluh tahun belakangan. Ia bahkan membebaskan semua
tahanan. Liutprand juga menandatangani suatu perjanjian duapuluh tahun
di mana kepada bangsa Romawi diberikan jaminan bebas dari serangan kaum
Lombard.
St
Zakharia dikenal sebagai seorang bapa sejati bagi kaum fakir miskin. Ia
mendirikan rumah-rumah bagi kaum papa dan para pengembara. Hatinya yang
penuh kasih tak dapat tahan melihat penduduk menderita. Suatu ketika ia
mendengar beberapa saudagar telah membeli budak-budak miskin di Roma
dan hendak menjual budak-budak itu ke Afrika. Ia memanggil para saudagar
itu dan mencela mereka karena begitu keji. Kemudian paus menebus harga
yang mereka minta untuk budak-budak itu dan membebaskannya.
Ketika St Zakharia wafat pada tahun 752, semua orang berduka sebab kehilangan seorang bapa yang begitu baik dan kudus.
Menengahi
konflik membutuhkan kerendahan hati dan belas kasih yang besar. Marilah
kita berdoa memohon dua keutamaan ini yang begitu nyata dalam hidup St
Zakharia.