
Uskup
Laval memiliki semangat misioner yang tinggi. Terlebih lagi, ia
memiliki keberanian untuk memikul tugas tanggung jawab yang berat. Ia
dipercaya untuk mengorganisir Gereja di Canada yang masih merupakan
daerah misi. Uskup Laval meminta para misionaris Yesuit untuk melayani
penduduk setempat. Ia membentuk paroki-paroki baru bagi umat Katolik
yang berbahasa Perancis. Pada tahun 1663, ia mendirikan seminari di
Quebec. Ini merupakan langkah yang amat penting mengingat seminari yang
baik diperlukan untuk mendidik calon-calon imam bagi umat Allah.
Uskup
Laval mengasihi umatnya di wilayahnya yang amat luas. Ia seorang uskup
yang penuh perhatian dan hidup dalam doa. Salibnya yang teristimewa
adalah campur-tangan terus-menerus dari otoritas sipil. Ia khususnya
berbicara lantang mengenai pengaruh buruk perdagangan minuman keras.
Pada
tahun 1688, ia pensiun dan digantikan oleh Uskup de Saint-Vallier.
Uskup Laval membaktikan duapuluh tahun terakhir hidupnya dalam
karya-karya belas kasih dan pelayanan rohani. Ia wafat paa tahun 1708.
Para peziarah datang berdoa di makamnya dan banyak mukjizat dilaporkan
terjadi. Paus Yohanes Paulus II memaklumkan Uskup Laval sebagai “beato”
pada tanggal 22 Juni 1980.
Marilah
kita berdoa bagi segenap misionaris di seluruh dunia agar mereka
mendapati penghiburan dan keberanian dalam Tuhan Yesus.