Pada
tahun 1240, beberapa biarawan Karmelit dari Palestina mendirikan sebuah
biara di Toulouse, Perancis. Imam Karmelit yang termasyhur, St. Simon
Stock, singgah di Toulouse duapuluh lima tahun kemudian. Seorang wanita
saleh mohon bertemu dengannya. Wanita tersebut memperkenalkan diri hanya
sebagai Joan. Dengan sungguh-sungguh ia bertanya kepada imam, “Bolehkah
saya bergabung dengan Ordo Karmelit sebagai awam?” St. Simon Stock
adalah pemimpin ordo. Ia mempunyai wewenang untuk mengabulkan permohonan
Joan. Ia mengatakan “ya”. Joan menjadi anggota ordo ketiga (awam) yang
pertama. Ia menerima jubah Ordo Karmelit. Di hadapan St. Simon Stock,
Joan mengucapkan prasetia kemurnian kekal.
Joan
melanjutkan kehidupannya yang tenang serta bersahaja di rumahnya
sendiri. Ia



St. Yohanes dilahirkan di Palestina pada abad ketujuh. Kemungkinan besar ia adalah murid dari
St.
Ludger dilahirkan di Eropa utara pada abad kedelapan. Setelah belajar
dengan tekun selama beberapa tahun, ia ditahbiskan sebagai imam. Ludger
melakukan perjalanan hingga jauh untuk mewartakan Kabar Gembira. Ia amat
gembira dapat membagikan apa yang telah ia ketahui tentang Tuhan kepada
siapa saja yang mendengarkannya. Orang-orang kafir bertobat dan umat
Kristiani memulai cara hidup yang jauh lebih baik. St. Ludger mendirikan
banyak gereja serta biara.
Beato
Didakus Yoseph dilahirkan pada tanggal 29 Maret tahun 1743 di Cadiz,
Spanyol. Ia dibaptis dengan nama Yoseph Fransiskus. Kedua orangtuanya
taat beragama serta saleh. Mereka amat senang apabila putera kecil
mereka membangun sebuah altar serta menghiasinya. Yoseph kecil akan
berlutut dan berdoa kepada Yesus, Bunda Maria dan St. Yosef.
Turibius
dilahirkan pada tahun 1538 di Leon, Spanyol. Ia menjadi seorang
professor di sebuah universitas dan kemudian menjadi seorang hakim yang
terkenal. Ia adalah seorang Kristiani yang baik, terkenal sebagai
seorang yang jujur dan bijak. Suatu hal luar biasa yang terjadi atasnya
mengubah seluruh hidupnya. Turibius diminta untuk menjadi Uskup Agung
Lima, Peru. Pertama-tama, ia bukanlah seorang imam. Kedua, Peru terletak
jauh di Amerika Selatan. Ini terjadi karena Lima membutuhkan seorang
uskup agung. Banyak orang dalam Gereja yakin bahwa Turibius memiliki
kualitas untuk posisi terpercaya macam itu. Turibius memohon dengan
sangat agar dibebaskan dari kehormatan tersebut. Tetapi, ketika ia
menyadari kondisi penduduk pribumi Peru yang amat mengenaskan, ia tak
dapat menolak. Ia ingin menolong mereka dan membawa mereka kepada iman.
Akhirnya, St Turibius ditahbiskan dan berangkat ke Peru.
St.
Cuthbert hidup di Inggris pada abad ketujuh. Ia seorang bocah
penggembala miskin yang sangat suka bermain bersama teman-temannya. Ia
seorang yang ulung dalam bermain. Salah seorang temannya mencacinya oleh
sebab ia terlalu amat suka bermain. Sesungguhnya, teman bermainnya itu
mengucapkan kata-kata yang tampaknya bukan berasal dari dirinya sendiri.
Katanya, “Cuthbert, bagaimana mungkin engkau menghabiskan waktumu
dengan bermain-main saja, padahal engkau telah dipilih untuk menjadi
seorang imam dan seorang uskup?” Cuthbert amat terperanjat, dan juga
amat terkesan. Ia bertanya-tanya apakah sungguh kelak ia akan menjadi
seorang imam dan seorang uskup.
St.
Yosef adalah seorang santo besar. Ia adalah bapa asuh Yesus dan suami
Santa Perawan Maria. Yosef memperoleh hak istimewa untuk merawat Putra
Allah sendiri, Yesus, serta BundaNya, Maria. Yosef seorang yang miskin
sepanjang hidupnya. Ia harus bekerja keras dalam bengkel tukang kayunya,
tetapi ia tidak berkeberatan. Ia bahagia dapat bekerja bagi keluarga
kecilnya. Ia amat mengasihi Yesus dan Maria.
Sirilus
dilahirkan sekitar tahun 315 pada saat dimulainya suatu masa baru bagi
umat Kristiani. Sebelum masa itu, Gereja mengalami penganiayaan hebat
oleh para kaisar. Ribuan umat Kristiani wafat sebagai martir. Pada tahun
315, Kaisar Konstantin mengakui agama Kristen sebagai agama resmi. Hal
tersebut memang mengagumkan, tetapi bukanlah akhir dari segala masalah.
Sesungguhnya, tahun-tahun setelah Dekrit 315 itu, umat Kristiani
menghadapi suatu kesulitan baru. Terjadi kebimbangan tentang apa yang
dipercayai serta tidak dipercayai umat Kristiani. Muncul berbagai aliran
ajaran sesat yang disebut “bidaah”. Banyak imam serta uskup menjadi
pembela ajaran-ajaran Gereja yang gagah berani. Salah seorang di antara
mereka adalah Uskup Sirilus dari Yerusalem.
St.
Patrick dilahirkan pada abad ke lima di Inggris. Orangtuanya adalah
orang Romawi. Ketika Patrick berusia enambelas tahun, ia diculik oleh
para bajak laut dan dibawa ke Irlandia. Di sana, ia dijual sebagai budak
belian. Majikannya menyuruh Patrick untuk menjaga kawanan ternaknya di
pegunungan. Patrick hanya mendapatkan sedikit makanan dan pakaian. Namun
demikian, ia memelihara kawanan ternaknya itu dengan baik, dalam hujan,
badai maupun salju. Patrick merasa amat kesepian seorang diri di
pegunungan, seringkali ia datang untuk berbicara kepada Yesus dan Bunda
Maria dalam doa. Hidup terasa berat dan tidak adil baginya. Semakin lama
semakin bertambah kuatlah kepercayaan Patrick kepada Tuhan.
Zakharia
adalah seorang biarawan Benediktin dari Yunani yang hidup pada abad
kedelapan. Ia diangkat menjadi kardinal dan kemudian paus. Pada waktu
itu, terjadi peperangan di seluruh negeri Italia. Paus St Zakharia
mengusahakan perdamaian dan menyelamatkan rakyat dari perang yang
mengerikan. Terkadang, ia menanggung resiko kehilangan nyawa dalam
melakukannya.
St.
Matilda dilahirkan sekitar tahun 895, sebagai putri dari seorang
bangsawan Jerman. Ketika masih muda usianya, orangtuanya telah mengatur
pernikahan baginya dengan seorang bangsawan bernama Henry. Segera
setelah mereka menikah, Henry menjadi raja Jerman. Sebagai ratu, Matilda
hidup sederhana dengan meluangkan banyak waktu untuk berdoa. Setiap
orang yang melihatnya akan melihat bagaimana lemah lembut serta baik
hatinya ia. Ia berperan lebih sebagai ibu daripada sebagai ratu. Ratu
suka mengunjungi serta menghibur mereka yang sakit. Ia menolong
orang-orang di penjara. Matilda tidak mau memanjakan dirinya oleh karena
kedudukannya, melainkan ia berusaha untuk memberikan pertolongan kepada
mereka yang membutuhkan. Raja Henry menyadari bahwa isterinya adalah
seorang yang luar biasa. Berulangkali dikatakan raja kepada isterinya
bahwa ia menjadi orang yang lebih baik serta menjadi raja yang lebih
baik oleh karena Matilda adalah isterinya. Walaupun perkawinan mereka
direncanakan oleh orangtua mereka, namun Henry dan Matilda saling
mengasihi satu sama lain.
St.
Eufrasia dilahirkan pada abad kelima dalam keluarga Kristiani yang amat
saleh. Ayahnya, seorang kerabat kaisar, meninggal dunia ketika ia baru
berusia satu tahun. Kaisar menjadi wali bagi dia dan ibunya. Ketika
Eufrasia berusia tujuh tahun, ibunya membawanya ke Mesir. Di sana mereka
tinggal di sebuah rumah yang besar dekat sebuah biara wanita. Eufrasia
terpesona dengan cara hidup para biarawati. Ia memohon kepada ibunya
agar diijinkan melayani Tuhan dalam biara di mana para biarawati kudus
itu tinggal. Ia masih seorang gadis kecil, tetapi ia tidak mau mengubah
atau pun melupakan niatnya itu. Tak lama kemudian, ibunya membawa
Eufrasia ke biara serta mempercayakan pemeliharaannya kepada pemimpin
biara.
Fina
dilahirkan di sebuah kota kecil di Italia bernama San Geminiano. Pada
mulanya, orangtuanya termasuk golongan berada, tetapi kemudian mereka
jatuh miskin. Seraphina, atau Fina, begitu ia biasa dipanggil, adalah
puteri mereka. Fina seorang gadis manis yang lincah. Ia seorang yang
murah hati. Setiap hari Fina menyisihkan sebagian makanannya untuk
diberikan kepada seseorang di kotanya yang lebih miskin darinya. Siang
hari ia menjahit serta memintal untuk membantu keluarganya membayar
hutang-hutang mereka. Malam hari, ia biasa mempergunakan waktunya untuk
berdoa lama kepada Yesus dan Maria.
St.
Eulogius hidup pada abad kesembilan. Keluarganya terpandang dan ia
mendapatkan pendidikan yang baik. Sementara ia belajar dari bahan-bahan
pelajarannya, ia belajar juga dari teladan baik para gurunya. Eulogius
suka sekali membaca dan mendalami Kitab Suci. Hal ini membantunya
mencintai Sabda Tuhan. Ia rindu mewartakan Sabda Tuhan kepada semua
orang. Ketika dewasa, ia menjadi seorang imam dan pemimpin suatu sekolah
yang terkenal.
St
Simplisius dipilih menjadi paus pada tahun 468. Terkadang, tampak
baginya, ia sama sekali sendirian dalam upaya meluruskan kejahatan yang
merajalela. Para penakluk telah mengambil alih wilayah yang luas. Bahkan
Roma sendiri telah diduduki oleh penyerang. Penduduk kelaparan dan
miskin. Mereka telah dibebani pajak yang berat dan dirampok oleh para
pejabat Romawi sebelumnya. Kemiskinan berkuasa di jalan-jalan dan
menghalau segala sukacita. Para penakluk yang baru setidak-tidaknya
tidak membebani mereka dengan pajak. Paus Simplisius mengusahakan segala
daya upaya guna mengangkat taraf hidup masyarakat dan berkarya demi
kebaikan mereka. Ia senantiasa ada di sana bagi mereka, tak peduli
betapa kecil upaya yang dirasa dilakukannya. Dan sebab ia seorang yang
kudus, ia tak pernah menyerah. Lebih dari sekedar perkataan, ia mengajar
melalui teladan hidupnya yang kudus.
St
Fransiska dilahirkan pada tahun 1384. Orangtuanya, Paul Bussa dan
Jacobella de' Roffredeschi, adalah bangsawan yang kaya raya, tetapi
mereka mengajarkan pada Fransiska untuk menaruh perhatian pada sesama
dan mengamalkan hidup Kristiani yang saleh. Ia adalah seorang gadis
kecil yang cerdas. Ketika usianya sebelas tahun, Fransiska
memberitahukan kepada orangtuanya bahwa ia telah memutuskan untuk
menjadi seorang biarawati. Namun, kedua orangtuanya malahan mendorong
Fransiska untuk memikirkan hidup perkawinan. Seperti kebiasaan pada masa
itu, mereka memilih seorang pemuda yang baik untuk menjadi suami
Fransiska. Pemuda itu baru tigabelas tahun usianya.
St. Yohanes dilahirkan di Portugal pada tanggal 8 Maret 1495. Orangtuanya miskin, tetapi mereka adalah orang Kristen yang taat.
Perpetua
dan Felisitas hidup di Kartago, Afrika Utara, pada abad ketiga. Pada
masa itu terjadi penganiayaan yang hebat atas orang-orang Kristen oleh
Kaisar Septimus Severus.
St.
Yohanes Yosef dari Salib dilahirkan di Italia selatan pada tahun 1654,
pada Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga. Ia seorang pemuda
bangsawan, tetapi berpakaian seperti layaknya seorang miskin. Ia
melakukan hal tersebut sebab ia ingin menjadi miskin sama seperti Yesus.
St.
Kasimirus dilahirkan pada tahun 1458, sebagai putera Kasimirus IV, raja
Polandia. Kasimirus adalah seorang dari tigabelas bersaudara. Dengan
bantuan ibunya yang saleh dan pengabdian gurunya, Kasimir memperoleh
pendidikan yang sangat baik.
Beata
Katharina dilahirkan di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat
pada tanggal 26 November 1858. Ibunya meninggal dunia ketika ia masih
bayi. Ayahnya menikah dengan seorang wanita mengagumkan bernama Emma.
Emma merawat anak kandungnya sendiri, Louise. Ia juga merawat dengan
kasih sayang kedua gadis kecil anak-anak Bapak Drexel dari perkawinannya
terdahulu. Gadis-gadis kecil itu adalah Elizabet dan Katharina. Mereka
menikmati masa kecil yang indah. Meskipun keluarga mereka kaya, mereka
diajar untuk mengasihi sesama. Mereka diajar untuk terutama memberikan
perhatian kepada mereka yang miskin. Dengan cara demikian mereka dapat
menyatakan cinta mereka kepada Tuhan.
Pangeran
Charles dari Flanders, dijuluki “yang Baik” oleh rakyat dalam
kerajaannya. Mereka menyebutnya demikian karena mereka melihat memang
demikianlah ia adanya. Charles adalah putera St. Canute, raja Denmark.
Ia baru berusia lima tahun ketika ayahnya dibunuh pada tahun 1086.
Ketika dewasa, Charles menikah dengan seorang wanita muda yang baik hati
bernama Margareta. Charles seorang penguasa yang lembut serta adil.
Rakyat percaya kepadanya dan kepada kebijaksanaannya. Charles berusaha
untuk menjadi teladan dari apa yang diharapkannya dari rakyatnya.
Paus St Felix III (II) adalah leluhur dari Paus